Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa rudal tersebut diluncurkan dari pinggiran kota Liptsy di Kharkiv, sekitar 100 km dari lokasi jatuhnya pesawat.
Sistem Patriot Amerika dan Iris-T Jerman dianggap mampu menyerang target pada jarak tersebut.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengakui pada hari Rabu bahwa mereka secara teratur menggunakan sistem rudal semacam itu untuk menargetkan penerbangan militer Rusia di wilayah tersebut, tanpa secara eksplisit mengakui bahwa sistem Patriot yang menembak jatuh Il-76.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum mengakui bahwa pasukannya bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Il-76 Rusia.
Dalam sebuah pernyataan, dia menyerukan penyelidikan internasional untuk menentukan "semua fakta nyata” seputar insiden tersebut.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Langkah mendekati pengakuan kesalahan datang dari lembaga intelijen militer Ukraina, GUR.
Dalam pernyataannya, lembaga tersebut mengklaim bahwa mereka tidak diberitahu mengenai kewajiban mereka untuk menjaga keamanan wilayah udara di perbatasan, dan mereka tidak memiliki pengetahuan terkait dengan bagaimana transportasi para tawanan akan dilakukan.
Gedung Putih belum memberikan tanggapan terhadap tuduhan penggunaan sistem rudal Patriot dalam insiden tersebut. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, menyatakan, "AS tidak dapat mengonfirmasi laporan apapun mengenai serangan itu, dan saat ini sedang berusaha untuk mendapatkan klarifikasi serta informasi tambahan terkait peristiwa tersebut.”