Pada Agustus 2022 Azerbaijan mengaku kehilangan seorang tentara, dan tentara Karabakh mengeklaim dua tentaranya tewas serta lebih dari 12 terluka.
Armenia dan Azerbaijan berperang dua kali--pada 1990-an dan 2020--untuk berebut Nagorno-Karabakh, daerah kantong Azerbaijan yang berpenduduk Armenia.
Baca Juga:
Salah Satu Pencipta Bom Hidrogen Ditemukan Tewas, Diduga Bunuh Diri di Moskow
Pertempuran enam minggu pada musim gugur 2020 merenggut lebih dari 6.500 nyawa dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia.
Di bawah kesepakatan itu, Armenia menyerahkan sebagian besar wilayah yang telah dikuasainya selama beberapa puluh tahun dan Rusia mengerahkan sekitar 2.000 penjaga perdamaian untuk mengawasi gencatan senjata yang rapuh.
Selama pembicaraan yang dimediasi Uni Eropa di Brussels pada Mei dan April, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev serta Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan sepakat melanjutkan diskusi tentang perjanjian damai di masa depan.
Baca Juga:
Mengenal 2S4 Tyulpan, Mortar Raksasa Tua yang Jadi Momok Pasukan Ukraina
Separatis etnis Armenia di Nagorno-Karabakh memisahkan diri dari Azerbaijan ketika Uni Soviet pecah pada 1991. Perang Armenia-Azerbaijan kala itu merenggut sekitar 30.000 nyawa. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.