WahanaNews.co | Arab Saudi menyetujui penggunaan dua vaksin Covid-19, Sinovac dan
Sinopharm, Selasa (24/8/2021).
Selama ini, baru
empat vaksin yang disetujui digunakan di Kerajaan, yaitu Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Johnson & Johnson, serta
Moderna.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Gorontalo Sambut Kedatangan Kloter 12 Haji 2024
Kementerian Kesehatan mengatakan, ada kemungkinan bagi pelancong dan jamaah yang telah
menyelesaikan program vaksinasi dengan Sinopharm atau Sinovac diterima di
Kerajaan.
Izin diberikan asalkan mereka telah
menerima suntikan vaksin yang disetujui di negara tersebut.
Dilansir di Arab News, Rabu (25/8/2021), Saudi sebelumnya mengumumkan
memperbolehkan penggunaan dua vaksin berbeda untuk dua dosis suntikan.
Baca Juga:
Jemaah Haji Meninggal Tembus 1.000 Akibat Cuaca Panas Mendidih di Arab
Keputusan ini diambil mengacu pada
studi ilmiah internasional yang menunjukkan keamanan dan efektivitas pendekatan
tersebut dalam mengatasi virus Covid-19.
Kementerian Kesehatan juga
menambahkan, menurut rekomendasi saat ini, dosis kedua dapat diterima
setidaknya tiga minggu setelah suntikan vaksin yang pertama.
Orang yang pulih dari Covid-19 harus
menerima dua dosis vaksin, dengan suntikan pertama setidaknya 10 hari setelah
infeksi dan yang kedua diberikan setidaknya tiga minggu setelahnya.
Jika infeksi terjadi setelah menerima
dosis pertama, dosis kedua dapat diberikan setidaknya 10 hari setelah infeksi.
Kementerian lantas melaporkan 353
kasus baru Covid-19, sehingga total keseluruhan menjadi
542.707.
Ada 4.377 kasus aktif, sementara 1.108
di antaranya kritis.
Pusat Taakad disebut menyediakan tes
Covid-19 untuk orang yang tidak menunjukkan atau hanya memiliki gejala ringan
atau mereka yang yakin telah melakukan kontak dengan individu yang terinfeksi.
Di sisi lain, Klinik Tetamman
menawarkan pengobatan dan saran bagi mereka yang memiliki gejala virus seperti
demam, kehilangan rasa dan penciuman, dan kesulitan bernapas.
Janji temu untuk kedua layanan
tersebut dapat dilakukan melalui aplikasi Sehhaty
milik kementerian.
Ada 34.686.940 orang yang sudah
mendapat suntikan vaksin sejauh ini, termasuk 1.573.907 orang lanjut usia.
Kementerian mengumumkan lebih dari 13
juta orang telah divaksinasi lengkap.
Sekitar 62,05 persen populasi telah
menerima satu dosis, sementara 37,70 persen memiliki keduanya.
Pada tingkat ini, 70 persen populasi
diperkirakan telah mendapatkan kedua dosis vaksin Covid-19 pada 9 Oktober 2021. [qnt]