Blinken menegaskan bahwa AS terus mendesak Israel untuk meningkatkan perlindungan terhadap warga sipil. Ia menyatakan, "Jumlah kematian harian akibat operasi militer Israel terhadap warga sipil yang tak bersalah masih terlalu tinggi."
Israel merespons serangan Hamas pada 7 Oktober dengan menyatakan perang terhadap kelompok perlawanan Palestina tersebut dan memberlakukan pengepungan total terhadap Gaza.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Dalam empat bulan pertempuran, pasukan Israel melaporkan menewaskan hampir 28.000 orang, terutama perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Data terbaru dari badan PBB untuk pengungsi Palestina menunjukkan bahwa lebih dari seperempat penduduk Gaza mengalami kelaparan.
Walaupun AS awalnya memberikan dukungan militer kepada Israel dan menjanjikan dukungan terhadap perang yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, meningkatnya jumlah korban sipil dan penolakan Israel terhadap solusi dua negara telah memperburuk hubungan dengan Presiden AS Joe Biden dan pemerintahan Netanyahu.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
Bagi pemerintahan Washington, pendirian Negara Palestina yang merdeka dianggap sangat penting, bukan hanya untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun, tetapi juga untuk memastikan bahwa Arab Saudi mengakui Israel.
Pertengahan normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel menjadi tujuan utama kebijakan luar negeri pemerintahan Biden.
Langkah ini diharapkan dapat membangun hubungan diplomatik antara kedua rival regional utama, Iran dan Arab Saudi, dengan potensi Arab Saudi untuk menandatangani pakta pertahanan dengan AS.