WahanaNews.co | Untuk mengurangi ketergantungan Eropa pada bahan bakar Rusia, dalam menghadapi perang Rusia di Ukraina, Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) mengumumkan gugus tugas.
Satuan tugas (Satgas) untuk keamanan energi akan diketuai oleh perwakilan dari Gedung Putih dan perwakilan dari Komisi Eropa.
Baca Juga:
Bashar Al Assad Tinggalkan Suriah, Rusia Beri Suaka demi Stabilitas Regional
Tujuan utama dari gugus tugas, kata AS dan UE, adalah untuk mendiversifikasi pasokan gas alam cair (LNG) sejalan dengan tujuan iklim dan mengurangi permintaan gas alam.
"Kemitraan transatlantik berdiri lebih kuat dan lebih bersatu dari sebelumnya. Dan kami bertekad untuk melawan perang brutal Rusia. Perang ini akan menjadi kegagalan strategis bagi Putin," kata Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (25/3/2022).
AS mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja dengan mitra internasional untuk menyediakan setidaknya 15 miliar meter kubik lebih banyak gas alam cair ke Eropa tahun ini.
Baca Juga:
Connie Bakrie Sebut Tak Ada Urgensi dalam Kasusnya
Hal ini menjadi usaha untuk mengakhiri ketergantungan blok tersebut pada ekspor energi Rusia setelah invasi Kremlin ke Ukraina.
Volume tambahan LNG ini diperkirakan akan meningkat ke depan, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa negara-negara pengimpor energi terus menambah pendapatan perang Presiden Vladimir Putin dengan pendapatan minyak dan gas setiap hari.