WahanaNews.co | Kekuatan drone dan rudal Iran mulai membuat Amerika Serikat (AS) dan sekutu Teluknya galau.
Senjata Teheran itu merupakan salah satu ancaman pertahanan udara paling menonjol yang dihadapi Washington dan sekutunya, demikian informasi yang disampaikan Pentagon.
Baca Juga:
Jual Jasa Operasi Plastik hingga Bayi Tabung, Iran Siap Pikat Wisatawan Medis Global
Rasa waswas itu muncul usai pertemuan antara delegasi AS dan anggota Dewan Kerja Sama Teluk di Riyadh, di mana ditetapkan bahwa kedua belah pihak pada dasarnya memiliki masalah keamanan yang sama.
Deputi Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Timur Tengah Dana Stroul menyebutkan salah satu bahaya mengerikan drone Iran adalah daya sebarnya ke berbagai aktor non-negara di seluruh Timur Tengah.
Itu telah menjadi fokus dari banyak laporan Pentagon sebelum menjelaskan bagaimana Republik Islam Iran memasok senjata ke proksinya, seperti Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan berbagai milisi pro-Iran di Irak.
Baca Juga:
Panglima IRGC Respon Ancaman AS Sebagai Musuh Republik Iran
Menurut Stroul, pendistribusian drone Iran ke entitas tersebut merupakan bahaya bagi warga sipil Teluk dan pasukan AS di Irak dan Suriah yang memerangi ISIS.
Ada juga bahaya bahwa Iran dapat merespons secara militer menyusul drone terhadap fasilitas amunisi di Isfahan pada akhir Januari, yang dilaporkan merupakan operasi Israel.
Menurut sebuah laporan di outlet berita Rusia, Interfax, serangan drone akan memicu respons Iran yang akan mengobarkan ketegangan di Timur Tengah.