“Kalau dilihat geopolitiknya, kemungkinan mereka akan merespons,” ujar Kishino dalam wawancara televisi. Ia juga menambahkan bahwa meski ketiganya ingin penyelesaian damai, niat untuk melemahkan dominasi AS tetap menjadi agenda utama.
“Namun, saya masih percaya bahwa tiga pihak besar ini masih mengupayakan cara damai,” katanya.
Baca Juga:
Erdogan: Netanyahu Bencana Besar Dunia, Penghalang Perdamaian Timur Tengah
Sementara itu, Iran membantah bahwa situs nuklir mereka mengalami kerusakan fatal.
Pemerintah Iran juga memperingatkan akan ada serangan balasan, bahkan kelompok Houthi di Yaman telah mengancam akan menyerang kapal-kapal perang AS di Laut Merah jika konflik meluas.
Pernyataan Trump semakin mempertegang suasana internasional. “Ini tidak bisa terus berlanjut. Akan ada perdamaian atau tragedi bagi Iran, jauh lebih besar dari apa yang telah kita saksikan selama delapan hari terakhir,” tegasnya.
Baca Juga:
Bukan Bom Biasa, Inilah Senjata Monster AS yang Remukkan Fasilitas Nuklir Bawah Tanah Iran
Peningkatan keamanan langsung diberlakukan di AS. Departemen Kepolisian New York (NYPD) dan Metropolitan Police di Washington DC mengerahkan pasukan tambahan ke berbagai titik sensitif seperti tempat ibadah, kantor diplomatik, dan pusat budaya.
“Kami memantau situasi yang terjadi di Iran,” kata NYPD dalam pernyataannya. Mereka menyebut langkah ini sebagai upaya pencegahan terhadap ancaman balasan atau aksi lone-wolf yang mungkin muncul di tengah memanasnya konflik.
Trump menyampaikan peringatan keras bagi Teheran: “Jika perdamaian tidak segera datang, kita akan mengejar target-target lainnya dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan. Sebagian besar dari mereka dapat disingkirkan dalam hitungan menit.”