"Melihat jumlah kekuatan yang disusun [Rusia], jika itu dilepaskan di Ukraina, itu akan signifikan, sangat signifikan. Itu akan mengakibatkan korban yang cukup besar," kata Milley dalam konferensi Pers Pentagon, Jumat (28/1).
"Anda dapat membayangkan akan jadi seperti apa daerah perkotaan yang padat, di sepanjang jalan, dan wilayah lainnya. Itu akan mengerikan. Itu akan mengerikan. Dan itu tidak perlu. Dan kami pikir hasil diplomatik adalah jalan yang harus ditempuh. di sini," imbuhnya.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Milley bersama dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin memberi pengarahan tentang persiapan militer AS dalam merespons situasi tersebut.
Mereka juga menyebut tentang kondisi geografi Ukraina dan menggarisbawahi permukaan air yang membeku pada Februari mendatang akan menjadi kondisi optimal untuk jalur lintas kendaraan tempur.
"Ada banyak orang dan populasi yang sangat padat di seluruh Ukraina. Dan jika perang pecah dalam skala dan cakupan seperti ini, kemungkinan penduduk sipil akan sangat menderita," ujar Milley.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Dugaan invasi menyebabkan kepanikan, pernyataan Milley terkait dugaan invasi cukup kontras dengan pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Zelensky menyebut pernyataan terkait invasi Rusia akan menyebabkan kepanikan dan mengganggu stabilitas ekonomi negaranya.
"Mereka mengatakan besok akan ada perang. Ini berarti kepanikan," kata Zelensky, seperti dikutip dari CNN.