WahanaNews.co | Amerika Serikat mengecam keras aksi militer Guinea yang mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan yang sah pada Minggu (4/9), kemarin.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS mengatakan kekerasan dan tindakan ekstra-konstitusional hanya akan mengikis prospek perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di Guinea.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
"AS mengutuk kejadian hari ini di Conakry (Ibu kota Guinea)," kata Kemlu AS dalam pernyataan resmi, dikutip dari Reuters, Minggu (5/9).
Menurut Kemlu AS, tindakan kudeta tersebut menghalangi Negeri Paman Sam dan mitra internasional untuk membantu Guinea.
"Untuk mendukung negara itu saat menavigasi jalan menuju persatuan nasional dan masa depan yang lebih cerah bagi rakyat Guinea," tegas Kemlu AS.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Militer Guinea diketahui melancarkan kudeta terhadap pemerintahan Alphen Conde, Minggu (5/9) kemarin.
Mereka mengaku telah menangkap Conde, dan membubarkan konstitusi serta lembaga negara.
Perwira militer Guinea, Mamadi Doumbouya, mengatakan pemerintahan saat ini salah urus. Hal ini menjadi alasan dia mengambil alih kekuasaan.
"Kami tidak lagi mempercayakan politik terhadap orang-orang itu. Kami akan percaya politik kepada rakyat. Kami datang (melakukan kudeta) hanya untuk itu," papar salah satu militer Guinea, dikutip CNN.
"Ini tanggung jawab kami sebagai tentara untuk menyelamatkan negara," ia menambahkan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.