WahanaNews.co
| Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan jet tempur F-16,
serta rudal Sidewinder dan Harpoon, ke Filippina dalam tiga kesepakatan
terpisah. Nilai dari tiga kesepakatan itu lebih dari $ 2,5 Miliar, sekitar Rp. 35,7
Triliun (Kurs Dolar 14.300).
ass="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;line-height:
normal">Pentagon
mengatakan pada hari Kamis, (24/6). Filippina sedang mencari jet tempur multi
peran baru dan sedang mengevaluasi F-16 dan Gripen SAAB Abs (SAAB-B.ST).
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
Pengumuman itu muncul ketika Amerika Serikat berusaha untuk memperbaharui
perjanjian dengan Filippina yang mengatur kehadiran pasukan AS di Filippina,
dimana hal itu sangat penting bagi strategi Washington untuk melawan aktivitas
China yang terus berkembang di Asia.
Pentagon mengatakan Filippina meminta untuk membeli 10 pesawat F-16C dan
dua pesawat F-16D buatan Lockheed Martin Co (LMT.N). Paket itu sudah mencakup
suku cadang dan pelatihan, yang bernilai hingga $ 2,43 Miliar.
Terlepas dari persetujuan Departemen Luar Negeri AS, pemberitahuan tersebut
tidak menunjukkan bahwa sebuah kontrak telah ditandatangani atau bahwa
negosiasi telah selesai.
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Sering sekali selama kompetisi departemen akan menyetujui ekspor sebelum
pemenang disebutkan.
Pentagon juga memberi tahu Kongres pada hari Kamis tentang kemungkinan penjualan dua paket rudal ke Filipina.Salah satunya adalah untuk 12 Rudal Harpoon Air Launched Block II, dua rudal pelatihan, suku cadang dan peralatan yang dibuat oleh Boeing (BA.N) dan bernilai hingga $ 120 juta.Lain untuk 24 rudal taktis AIM-9X Sidewinder Block II, 24 rudal pelatihan dan suku cadang yang dibuat oleh Raytheon Technologies (RTX.N) dan bernilai hingga $42,4 juta.Seperti diketahui Filipina adalah sekutu perjanjian AS dan beberapa perjanjian militer bergantung pada VFA, yang mengatur rotasi ribuan tentara AS masuk dan keluar dari Filipina.Memiliki
kemampuan untuk merotasi pasukan penting tidak hanya untuk pertahanan Filipina,
tetapi juga strategis bagi Amerika Serikat dalam hal melawan perilaku China
yang semakin asertif di kawasan. [jef]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.