WahanaNews.co | Uji rudal balistik yang dilakukan Korea Utara pada Rabu (16/9), menuai kutukan Amerika Serikat. AS menyebut Korea Utara melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dengan menembakkan dua rudal balistik ke laut.
"Amerika Serikat mengutuk peluncuran rudal DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korut). Peluncuran ini melanggar beberapa Resolusi Dewan Keamanan PBB dan menimbulkan ancaman bagi tetangga DPRK dan anggota komunitas internasional lainnya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, dikutip dari AFP.
Baca Juga:
Militer Korea Selatan Siarkan K-Pop dan Berita untuk Serangan Psikologis
Meske mengecam tindakan Korut, AS menyatakan tetap ingin untuk berdialog dengan negara tersebut.
"Kami tetap berkomitmen pada pendekatan diplomatik ke DPRK dan meminta mereka untuk terlibat dalam dialog," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Dalam tinjauan kebijakan pada April lalu, pemerintahan Presiden Joe Biden sudah menyatakan bersedia melibatkan Korea Utara. Namun, niatan ini belum juga terlaksana. Berbeda dengan era presiden sebelumnya, Donald Trump yang tiga kali bertemu dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un.
Baca Juga:
Waspadai Pencurian Tinja, Pemimpin Korut Bawa Toilet Kemanapun Pergi
Selain AS, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan peluncuran rudal balistik hari ini "keterlaluan" dan mengutuk tindakan Korut tersebut karena mengancam keamanan kawasan.
Korea utara melakukan uji rudal balistik pada Rabu (16/9). Rudal ini dsebut dapat terbang dengan daya jelajah hingga 1.500 km.
Uji coba ini langsung diikuti dengan peluncuran misil balistik dari kapal selam Korea Selatan. Misil itu dilepaskan dari kapal selam ke arah daratan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.