WahanaNews.co | China telah memperingatkan Australia, Inggris, dan AS atas kesepakatan terbaru mereka, yang akan membuat Canberra belanja lima kapal selam nuklir dari negara Paman Sam itu.
Transaksi ini merupakan investasi pertahanan terbesar dalam sejarah Australia dan realisasi kerja sama pertahanan ketiga negara yang telah terbentuk pada tahun 2021, dikenal dengan AUKUS.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Menurut China, dengan menerima kesepakatan seperti itu, ketiga negara tersebut mengambil jalan yang "salah dan berbahaya".
“Pernyataan bersama dan baru-baru ini dari Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Australia menunjukkan bahwa, demi kepentingan geopolitik mereka sendiri, ketiga negara ini telah sepenuhnya mengabaikan keprihatinan komunitas internasional dan selalu berada di jalur yang salah dan berbahaya," papar Juru bicara Menteri Luar Negeri China Wang Wenbin dalam konferensi pers di Beijing, Selasa (14/3/2023).
China menuduh AS, Inggris, dan Australia sengaja memicu eskalasi geopolitik di kawasan Indo-Pasifik dengan rencana tersebut.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
Beijing juga menuduh tiga negara bersekutu itu sengaja ingin menghasut perlombaan senjata (arms race) antara negara-negara di kawasan.
"Penjualan kapal selam memicu risiko proliferasi nuklir yang parah, dan melanggar maksud dan tujuan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir," ujar Wang seperti dikutip AFP.
Perjanjian terbaru AUKUS itu diumumkan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese saat bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan PM Inggris Rishi Sunak di California pada Senin (13/3).
"[Ini] merupakan investasi tunggal terbesar dalam kapabilitas pertahanan Australia dalam sejarah kami," ujar Albanese.
Albanese mengatakan pembelian ini merupakan investasi pertahanan terbesar dalam sejarah Australia.
Ketiga pemimpin negara AUKUS itu menggelar konferensi pers di Pangkalan Angkatan Laut Loma di San Diego. Di belakang mereka, terlihat kapal selam kelas Virginia milik AS yang bertenaga nuklir.
Albanese menjabarkan bahwa ketiga negara juga sepakat membangun kapal bertenaga nuklir model baru dengan teknologi dari AS dan Inggris.
Dengan kesepakatan ini, Australia menjadi negara kedua setelah Inggris yang mendapatkan akses langsung ke rahasia nuklir Angkatan Laut AS.
"Kami ingin bersatu demi dunia, di mana perdamaian, stabilitas, dan keamanan dapat menjamin kesejahteraan bersama," ucap Albanese.
Kerja sama AUKUS pertama kali disepakati pada September 2021 lalu dan langsung menggemparkan banyak negara. Negara-negara seperti Rusia, China, hingga Iran mengecam kerja sama ketiga negara ini lantaran dianggap ingin meningkatkan eskalasi senjata di kawasan Indo-Pasifik.
China bahkan sempat menuding AS ingin membuat aliansi pertahanan layaknya NATO di Indo-Pasifik.
Para pengamat menganggap AS membentuk AUKUS untuk mengimbangi kekuatan China di kawasan Indo-Pasifik. [ast/eta]