Pemuda itu adalah satu dari dua kematian akibat Covid-19
yang dilaporkan New South Wales dalam 24 jam terakhir. Negara bagian itu juga
mencatat 233 kasus Covid-19 baru.
Menteri Utama Negara Bagian New South Wales, Gladys
Berejiklian, mengatakan jumlah kasus kemungkinan akan bertambah.
Baca Juga:
Nikahi Sophie Allouache, Menlu Australia Penny Wong Jadi Pasangan LGBT Pertama di Kabinet Albanese
"Saya tidak akan mengesampingkan (kemungkinan) jumlah
kasus tidak akan bertambah buruk, saya benar-benar berpikir mereka akan
bertambah buruk," kata Berejiklian kepada wartawan di Sydney.
"Jika Anda melihat ada orang yang terinfeksi Covid-19
di komunitas kita, itu menunjukkan bahwa mungkin kita belum mencapai puncak
penularan," ucapnya menambahkan.
Lonjakan kasus ini berlangsung bahkan ketika New South Wales
menerapkan penguncian wilayah (lockdown) di Sydney yang terus diperpanjang.
Baca Juga:
Usai Hadiri KTT Khusus ASEAN-Australia, Jokowi Bertolak ke Tanah Air
Selain itu, pemerintah New South Wales juga telah menutup
pinggiran kota-kota yang berisiko tinggi penularan Covid-19 dan meminta militer
membantu polisi menegakkan aturan lockdown.
Di sisi lain, Berejiklian semakin berada di bawah tekanan kuat
yang mendesak pelonggaran pembatasan pergerakan sosial demi menghindari
Australia masuk ke dalam jurang resesi kedua dalam beberapa tahun terakhir.
Berejiklian mengatakan dia menargetkan setidaknya 50 persen
populasi New South Wales harus divaksinasi sebelum menerapkan pelonggaran
pembatasan pada akhir Agustus. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.