WahanaNews.co | Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern, Swiss, mengungkapkan upaya pencarian Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Sungai Aare bakal terus dilanjutkan di bawah koordinasi Polisi Maritim Bern.
"Polisi menyatakan akan terus melanjutkan pencarian dan telah mengerahkan petugas khusus yang memiliki keahlian pencarian di Sungai Aare dan menggunakan beragam metode dalam misi pencarian ananda Eril," kata Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad.
Baca Juga:
PT Megatama Securindo Abadi Sukses Gelar Event Tiandy Roadshow di Batam
Muliaman mengatakan polisi di Bern menggunakan beberapa metode dalam mencari Eril, antara lain patroli darat, patroli air dengan perahu, penerbangan drone pengintai, penggunaan alat untuk mengetahui kondisi bawah air, penugasan penyelam (diver), serta anjing pelacak untuk membantu pencarian.
"Metode pencarian selalu disesuaikan dengan cuaca di lokasi dan kondisi air di Sungai Aare. Lingkup pencarian mulai dari awal Eril berenang hingga Walensee yang kurang lebih jaraknya sekitar 29 km," jelas Muliaman.
"Dari area yang luas tersebut, polisi memeriksa all possible spots atau tempat kemungkinan di sepanjang Sungai Aare dan menentukan titik utama pencarian intensif."
Baca Juga:
Mahasiswa Hilang Fokus Gegara ‘Rimming” dalam Mobil, Pengemudi Xpander Tabrak Pejalan Kaki
Namun Muliaman juga mengatakan proses pencarian sempat menemukan beberapa kendala, utamanya adalah kondisi dinamis Sungai Aare. Muliaman mengatakan saat ini beberapa lokasi di Swiss diwarnai oleh hujan dan badai.
"Sebagaimana diketahui, debit air saat kejadian mencapai sekitar 200 meter kubik per detik. Debit air ini berubah setiap hari, tergantung pada intensitas pencarian gletser dari pengunungan di Bern yang dipengaruhi oleh hujan dan kenaikan suhu udara di pegunungan," jelasnya.
“Beberapa hari setelah hilangnya Eril, volume air masih tinggi disertai dengan kekeruhan yang cukup tinggi yang berasal dari unsur partikel salju yang mencair.”
"Jumat kemarin kami mendapat laporan bahwa debit air mencapai sekitar 150 meter kubik per detik atau lebih kecil dibandingkan dengan debit air pada saat kejadian hilangnya Eril."
Muliaman mengatakan kondisi Sungai Aare sendiri sangat dinamis karena dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan keadaan alam.
"Saat ini Swiss juga sedang memasuki musim panas, pihak kepolisian mengatakan bahwa dengan naiknya temperatur, akan terjadi penambahan debit air di sungai Aare dan juga akan peningkatan pengunjung di Sungai Aare," jelasnya.
"Hingga saat ini, pihak kepolisian Swiss masih terus melalukan upaya-upaya optimal dalam pencarian Eril. Proses pencarian akan terus dilakukan tanpa batas waktu hingga Eril ditemukan."
Dalam kesempatan yang sama, Elpi Nazmuzaman, perwakilan pihak keluarga Ridwan Kamil, juga mengatakan terus memantau pencarian Eril di Swiss.
"Kami selaku perwakilan keluarga Ridwan Kamil untuk selanjutnya akan mempercayakan sepenuhnya pemantauan kepada pihak KBRI, sehingga posisi keluarga RK di Swiss lebih memantau secara pasif dan menunggu arahan dari KBRI yang menjadi narahubung otoritas setempat," katanya.
Ridwan Kamil sendiri telah memberikan masukan terkait keamanan dan keselamatan di Sungai Aare. Kang Emil, sapaan akrabnya menyampaikan langsung masukannya kepada Wali Kota Bern Alec von Graffenried.
"Menyampaikan masukan ke Mayor of Bern. Termasuk usulan dari Pak Gubernur. Ya, Pak Gubernur memberi masukan harus ada sejumlah CCTV di sepanjang sungai, yang digunakan sebagai tempat berenang warga," ujar Muliaman
Sebagaimana diketahui, Eril dilaporkan terseret di Sungai Aare sejak Kamis (26/5/2022) lalu. Eril diketahui tengah berada di Swiss untuk mencari sekolah dalam rangka melanjutkan jenjang pendidikan S2. [rin]