“Kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran, diperparah oleh cuaca buruk dan masuknya air menyebabkan Morning Midas tenggelam,” kata Zodiac Maritime dalam pernyataan resminya.
Dari sekitar 3.000 kendaraan yang dibawa, setidaknya 800 di antaranya merupakan mobil listrik.
Baca Juga:
Dulu Viral karena Lampu Pocong, Kini Topan Ginting Viral karena Rompi Oranye
Namun hingga kini belum jelas apakah seluruh kendaraan ikut tenggelam atau ada yang sempat dievakuasi. Asap tebal pertama kali terlihat dari area buritan kapal yang memuat kendaraan listrik, mengindikasikan kemungkinan awal kebakaran berasal dari baterai lithium-ion yang terbakar.
Mobil listrik memang memiliki potensi risiko lebih tinggi terbakar bila baterai mengalami kerusakan atau overheat.
Meski secara umum aman, suhu ekstrem dan tekanan dalam pengangkutan massal bisa menjadi pemicu.
Baca Juga:
Dibantu atau Diracun? Gaza Temukan Narkoba di Bantuan AS-Israel
Saat kebakaran terjadi pada 3 Juni 2025, kapal berada sekitar 490 kilometer barat daya dari Pulau Adak, Alaska.
Seluruh 22 kru berhasil menyelamatkan diri menggunakan sekoci dan dievakuasi oleh kapal niaga yang melintas. Tidak ada korban luka atau jiwa.
“Kami menerima sinyal darurat tentang adanya kebakaran di Morning Midas, dan segera mengirimkan tim ke lokasi,” ujar Cameron Snell dari Penjaga Pantai Amerika Serikat.