WahanaNews.co | Terlilit banyak utang, China berusaha sekuat tenaga menyelamatkan sektor property mereka.
Salah satunya melalui Bank Sentral China akan memberikan pinjaman murah kepada perusahaan keuangan untuk membeli obligasi yang diterbitkan oleh pengembang properti.
Baca Juga:
Indonesia Dorong Percepatan Aksesi OECD dan Integrasi Ekonomi ASEAN untuk Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan
Dukungan kebijakan tersebut untuk menyelamatkan sektor properti akibat dilanda krisis.
People's Bank of China (PBOC) berharap pinjaman tersebut akan meningkatkan sentimen pasar terhadap sektor properti yang terlilit hutang, yang telah dilanda krisis selama setahun terakhir, dan menyelamatkan sejumlah pengembang swasta.
Melansir Reuters, China telah meningkatkan dukungan dalam beberapa pekan terakhir untuk sektor properti, yang menjadi pilar bagi seperempat dari ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil Tekankan Peran Penting APBN sebagai Katalisator Perkembangan Perekonomian
Banyak pengembang gagal membayar kewajiban mereka dan terpaksa menghentikan konstruksi. Bank-bank terbesar di negara itu minggu ini menjanjikan kredit setidaknya USD162 miliar kepada para pengembang.
Pinjaman PBOC, melalui fasilitas pinjamannya, diperkirakan akan jauh lebih rendah daripada suku bunga acuan dan akan diterapkan dalam beberapa minggu mendatang, memberikan lebih banyak insentif kepada lembaga keuangan untuk berinvestasi melalui obligasi.
PBOC juga menyusun daftar pengembang berkualitas baik dan penting secara sistemik yang akan menerima dukungan lebih luas dari Beijing untuk meningkatkan neraca mereka. Namun bank sentral belum menanggapi permintaan komentar atas langkah-langkah yang direncanakan.