Sikap keras ini juga muncul menyusul latihan militer besar-besaran yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China pada awal bulan ini, yang secara simbolik mengepung Pulau Taiwan.
Pemerintah Taiwan langsung mengecam aksi tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk provokasi yang mengancam stabilitas regional.
Baca Juga:
AS Mencak-mencak Tuding Kapal AL China Bikin Ulah di Selat Taiwan
Amerika Serikat, bersama sekutunya seperti Jepang dan Korea Selatan, turut menyuarakan keprihatinan mereka terhadap manuver militer Beijing.
Mereka memandang tindakan China sebagai upaya intimidasi yang tidak bisa diterima di tengah situasi geopolitik yang sudah tegang.
Dalam pernyataan resminya, Komando Armada Timur PLA menyebut bahwa USS William P. Lawrence adalah kapal penghancur rudal yang secara terang-terangan melintasi Selat Taiwan.
Baca Juga:
Makin Panas! Kapal Perang China Nyaris Seruduk Kapal Perusak AS di Selat Taiwan
China menilai bahwa narasi yang dibangun oleh pihak Amerika Serikat bersifat manipulatif dan tidak mencerminkan fakta.
“Pernyataan relevan dari Amerika Serikat telah memutarbalikkan yang benar dan yang salah, mendistorsikan prinsip hukum, membingungkan publik, dan menyesatkan persepsi internasional,” demikian bunyi pernyataan resmi Komando Armada Timur China seperti dikutip oleh Channel News Asia.
China juga menyerukan agar Amerika menghentikan praktik retorika provokatif yang dianggap membesar-besarkan situasi.