WahanaNews.co | Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Sabtu (9/7/2022), membela rencana kunjungannya ke Arab Saudi pada 15 Juli mendatang.
Hal itu sehubungan dengan dugaan serangkaian pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan Arab Saudi, termasuk keterlibatannya dalam pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Sambangi Gedung Putih, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik dengan AS
"Saya tahu bahwa ada banyak yang tidak setuju dengan keputusan saya untuk bepergian ke Arab Saudi. Pandangan saya tentang HAM jelas dan sudah berlangsung lama, dan kebebasan mendasar selalu menjadi agenda ketika saya bepergian ke luar negeri," kata Biden, mengisyaratkan bahwa dia akan turut membahas soal HAM saat berada di Saudi.
Sebelum ke Saudi, Biden akan terlebih dulu mengunjungi Palestina dan Israel.
Biden menyebut, dia akan menjadi Presiden AS pertama yang terbang dari Israel ke Jeddah.
Baca Juga:
Demokrat Tuding Keputusan Biden sebagai Penyebab Kegagalan Harris Hadapi Trump
Menurutnya, hal itu akan menjadi simbol kecil dari hubungan yang mulai tumbuh dan langkah menuju normalisasi antara Israel dan dunia Arab.
“Saya akan menjadi presiden pertama yang mengunjungi Timur Tengah sejak (peristiwa) 11 September (2001) tanpa pasukan AS terlibat dalam misi tempur di sana. Ini tujuan saya untuk menjaganya tetap seperti itu,” ucap Biden.
Biden akan mengunjungi Palestina, Israel, dan Arab Saudi pada 13-16 Juli mendatang.