WahanaNews.co | Kebakaran melanda Gereja Kristen Koptik di Giza, Kairo, Mesir.
Belasan anak tewas dalam insiden ini.
Baca Juga:
Pemadam Kebakaran Trenggalek Padamkan Api yang Melahap Gudang Cengkeh Watulimo
Dikutip dari AFP dan CNN, Senin (15/8/2022), penyebab kebakaran itu diduga karena korsleting listrik.
Saksi mata menceritakan, warga setempat berusaha masuk ke dalam gereja untuk menyelamatkan korban yang terjebak.
"Semua orang membawa anak-anak keluar dari gedung," kata warga bernama Ahmed Reda Baioumy, dilansir AFP.
Baca Juga:
Saat Ibadah, Gereja Pentakosta Lau Mil Dairi Terbakar
"Tapi apinya semakin besar dan Anda hanya bisa masuk sekali atau Anda akan sesak napas," tuturnya.
Sayed Tawfik, saksi lainnya, mengatakan kepada AFP bahwa "beberapa orang meloncat ke luar jendela untuk menghindari api."
Dia menyebut, orang-orang yang meloncat dari jendela itu terjatuh di sebuah mobil yang kemudian penyok.
Korban lalu dibawa ke rumah sakit karena patah punggung.
Warga bernama Mina Masry mengatakan, layanan darurat lambat dalam merespons.
Mina mengatakan, ambulans membutuhkan waktu lebih dari 1 jam untuk tiba di lokasi.
Dia menambahkan bahwa mobil pemadam kebakaran juga tiba hampir 1 jam.
Padahal, ucap Mina, jarak tempuh antara stasiun damkar ke gereja yang terbakar hanya membutuhkan waktu 5 menit.
"Jika ambulans datang tepat waktu, mereka bisa menyelamatkan orang," jelas Mina.
Belasan Anak Tewas
Kementerian Kesehatan Mesir melaporkan 41 orang tewas dan 14 luka-luka dalam kebakaran maut itu.
Dari total 41 korban tewas, dilaporkan sedikitnya 18 di antaranya merupakan anak-anak dengan usia paling muda 3 tahun.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Mesir menyebut kebakaran itu disebabkan oleh kegagalan listrik pada salah satu unit pendingin udara yang ada di lantai dua gedung gereja.
Gereja kecil itu diketahui berlokasi di area Imbaba yang padat penduduk.
Gereja Koptik Mesir dalam sebuah pernyataan yang mengutip keterangan para pejabat kesehatan setempat menyebut jumlah korban tewas akibat kebakaran itu mencapai 41 orang dengan 14 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sementara menurut dokumen rumah sakit setempat yang dilihat CNN, sedikitnya 18 anak-anak tewas dalam kebakaran itu.
Disebutkan dalam dokumen itu bahwa anak-anak yang tewas berusia antara 3-16 tahun.
Insiden ini juga menyebabkan 2 personel kepolisian dan tiga anggota dinas perlindungan sipil mengalami luka-luka saat terlibat upaya pemadaman api.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri Mesir menyebut bahwa sebagian besar kematian dan luka-luka disebabkan oleh asap yang memenuhi bagian dalam gedung gereja, termasuk ruangan untuk anak-anak mengikuti sekolah minggu, usai terjadi kegagalan listrik.
Para pejabat gereja meyakini kebakaran itu sebagai kecelakaan.
"Kami terus berkomunikasi dengan pemerintah lokal dan Kementerian Kesehatan," ucap Kepala Gereja Koptik Mesir, Paus Tawadros II, dalam pernyataan melalui juru bicaranya.
Presiden Mesir Berduka
Presiden Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi, menyampaikan belasungkawa untuk korban kebakaran dalam pernyataan via Twitter.
"Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para korban yang tidak bersalah yang kini berada di sisi Tuhan mereka di salah satu rumah ibadah," tulisnya.
El-Sisi menyebut dirinya memantau secara saksama perkembangan terkait “insiden tragis” itu dan memerintahkan lembaga-lembaga negara untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk segera menangani tragedi dan memberikan perawatan bagi para korban luka.
Juru bicara Gereja Koptik Ortodoks, secara terpisah, menyatakan bahwa El-Sisi telah memerintahkan Otoritas Teknik Angkatan Bersenjata untuk merekonstruksi dan memperbaiki gereja yang terbakar.[gun]