WahanaNews.co | Usai posisinya sebagai Perdana Menteri digeser oleh Naftali Bennett, Benjamin
Netanyahu dituding menghancurkan beberapa dokumen
penting milik Israel.
Informasi
tersebut disampaikan oleh sebuah suratkabar Israel, Haaretz, yang menduga Benjamin Netanyahu telah
menyuruh anak buahnya menyingkirkan sejumlah dokumen dan materi yang disimpan
di brankas kantornya.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Aksi yang
diduga dilakukan oleh Benjamin Netanyahu ini dinilai
menyalahi hukum Israel, lantaran dokumen yang dibuat atau diterima oleh
pejabat selama bekerja sebagai pegawai negeri semestinya milik negara.
Oleh
karena itu, apa pun bentuknya, dokumen bersangkutan harus disimpan di kantor
dan dilarang keras dipindahkan ke tempat lain.
Terlebih
jika pejabat tak lagi berkuasa, maka dokumen dan materi harus diberi label
khusus kemudian dikirim ke arsip negara.
Baca Juga:
Lebanon Kian Terancam, Netanyahu Sesumbar Hantam Hizbullah Tanpa Ampun
Kendati
rumor ini telah beredar kencang, belum diketahui jenis dokumen apa yang hilang
usai PM Israel, Benjamin
Netanyahu, lengser.
Suratkabar Israel, Haaretz, melaporkan bahwa dokumen itu biasanya disimpan di
brankas tempat Perdana Menteri dan pejabat seniornya bertemu.
"Dokumen
dan jadwal pejabat senior biasanya disimpan di brankas," kata suratkabar
itu.
Meski
begitu, beberapa dokumen dari masa jabatan Netanyahu memang sudah diarsipkan
dan bisa diakses oleh PM baru Israel, Naftali Bennett.
Sementara itu, pihak juru bicara mantan PM Israel, Benjamin Netanyahu,
sendiri membantah perihal desas-desus terkait
dugaan pemusnahan beberapa dokumen negara.
"Tidak
ada hal seperti itu yang pernah terjadi," kata juru bicara.
Kantor Perdana Menteri juga mengatakan bahwa itu adalah
masalah yang tidak biasa, namun mereka tetap akan menyelidikinya. [dhn]