WahanaNews.co | Benjamin Netanyahu kembali disumpah sebagai perdana menteri Israel pada Kamis (29/12).
Pelantikan dilakukan setelah 63 dari 120 suara parlemen Israel, Knesset menyetujui pemerintahannya dan memilih mantan menteri Amir Ohana sebagai juru bicara mereka.
Baca Juga:
Joe Biden: Kemungkinan Netanyahu Setujui Negara Palestina Meski Sikap Tegasnya Sebelumnya
Netanyahu membentuk pemerintahannya setelah menandatangani perjanjian dengan partai-partai ultra-Ortodoks dan partai-partai dari sayap kanan.
"Ini adalah keenam kalinya saya mempresentasikan sebuah pemerintahan yang saya tuju untuk mendapatkan dukungan parlemen, dan saya bersemangat seperti yang pertama kali," kata Netanyahu kepada Knesset menjelang upacara pelantikannya seperti dikutip dari AFP, Kamis (29/12) malam.
Netanyahu mengatakan siap menjaga keamanan Israel. Terutama, dari Iran.
Baca Juga:
Terancam Digulingkan, Netanyahu Takut Dikhianati Partai Sendiri
Ia menekankan tujuan utamanya menjadi perdana menteri Israel adalah untuk menggagalkan upaya Iran untuk mengembangkan persenjataan senjata nuklir.
"Dan memastikan superioritas militer Israel di wilayah ini," katanya.
Netanyahu yang kini berusia 73 tahun belakangan ini sebenarnya tengah melawan tuduhan korupsi di pengadilan. Ia telah menjabat sebagai perdana menteri Israel dari 1996-1999 dan 2009-2021.
Dengan masa jabatan itu, ia merupakan perdana menteri terlama dalam sejarah Israel.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.