WahanaNews.co | Presiden China, Xi Jinping, melakukan percakapan melalui telepon dengan Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud, Jumat (15/4/2022) pagi waktu Beijing.
Dalam percakapan tersebut, Mohammed menyatakan dukungannya kepada pemerintah China terkait kebijakan di Xinjiang, daerah otonomi di wilayah baratdaya daratan Tiongkok yang dihuni oleh etnis minoritas Muslim Uighur.
Baca Juga:
Buat MbS Kebal Hukum di Kasus Khashoggi, AS: Tidak Terkait Bilateral
Arab Saudi akan terus mendukung keabsahan China terkait kepentingan utamanya, seperti di Xinjiang.
Sang pangeran dengan tegas menentang segala bentuk campur tangan pihak luar dalam urusan internal China dan dengan tegas melindungi hak semua negara dalam menentukan sistem politik dan hak asasi manusia secara independen.
Arab Saudi menghormati status China dan memegang prinsip satu China, demikian diungkapkan Pangeran Saudi dikutip media resmi China.
Baca Juga:
Soal Penahanan Pangeran Abdullah, Arab Saudi Buka Suara
Ia menyampaikan keinginannya untuk bekerja sama di level yang lebih tinggi, bersedia menandatangani kesepakatan sinergitas Visi Arab Saudi 2030 dan Prakarsa Sabuk Jalan versi China, serta meningkatkan kemitraan di bidang perekonomian, perdagangan, transportasi, infrastruktur, dan energi.
"Arab Saudi siap memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan China dalam urusan internasional dan regional, mendukung posisi China pada isu-isu utama regional dan internasional, serta mengawal Liga Arab dan Dewan Kerja Sama Teluk untuk bermitra dengan China," kata Mohammed.
Presiden Xi Jinping menyatakan negaranya memprioritaskan kerja sama dengan Arab Saudi ke arah yang lebih strategis dan komprehensif agar bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat di kedua negara.