WahanaNews.co | Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), mengatakan kepada Presiden AS, Joe Biden, bahwa Arab Saudi telah bertindak untuk mencegah terulangnya kesalahan seperti pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi.
Dalam kunjungannya ke Arab Saudi pada Jumat (15/7/2022), Biden memberi tahu Pangeran MBS bahwa dia menganggapnya bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, tak lama setelah bertukar salam kepal dengan penguasa de facto kerajaan tersebut.
Baca Juga:
Pangeran MbS Sebut Serangan Kepada Warga Sipil Kejahatan yang Keji dan Brutal
"Presiden mengangkat masalah ini ... Dan putra mahkota menjawab bahwa ini adalah episode yang menyakitkan bagi Arab Saudi dan itu adalah kesalahan yang mengerikan," kata Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir.
Dia mengatakan, semua orang yang didakwa atas pembunuhan tersebut sudah dibawa ke pengadilan dan dihukum dengan hukuman penjara.
Badan-badan intelijen AS percaya putra mahkota memerintahkan pembunuhan Khashoggi, tetapi Saudi membantah tuduhan itu.
Baca Juga:
Dikalahkan Polandia, Timnas Arab Saudi Dipuji Tangan Kanan Pangeran MbS
Jubeir, yang berbicara kepada Reuters tentang pertemuan antara kedua pemimpin, mengatakan putra mahkota menyinggung tindakan AS yang mencoba memaksakan nilai-nilainya kepada negara lain. Hal itu dapat menjadi bumerang.
"Itu tidak berhasil ketika AS mencoba memaksakan nilai-nilai di Afghanistan dan Irak. Faktanya, itu menjadi bumerang. Tidak berhasil ketika orang mencoba memaksakan nilai-nilai dengan paksa pada negara lain," kata Jubeir, mengutip pernyataan pangeran yang dikenal sebagai MBS itu.
"Negara memiliki nilai yang berbeda dan nilai-nilai itu harus dihormati," kata MBS kepada Biden.