WahanaNews.co | Pemerintahan Joe Biden mengecam langkah China menjatuhkan
sanksi kepada hampir 30 pejabat era mantan Presiden, Donald Trump.
ass="MsoNormal">Sanksi tersebut dijatuhkan China tak
berapa lama setelah Biden resmi dilantik menjadi Presiden
AS, Rabu (20/1/2021) waktu setempat.
Baca Juga:
Benarkah AS Tak Lagi Adidaya? Ini 3 Penyebab Runtuhnya Amerika Versi Warganya Sendiri
"Menerapkan sanksi ini pada Hari
Pelantikan tampaknya merupakan upaya untuk memainkan perpecahan partisan,"
kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional, Emily Horne, kepada AFP, Kamis (21/1/2021).
Horne menganggap sanksi China terhadap
pejabat Trump tidak produktif dan sinis. Menurut dia, Amerika dari kedua kubu
menentang langkah tersebut.
"Presiden Biden berharap dapat
bekerja dengan para pemimpin di kedua partai (Demokrat dan Republik) untuk
memposisikan Amerika mengalahkan China," ujarnya.
Baca Juga:
Teror Drone Kamikaze Guncang Pangkalan Irak, Siapa Dalangnya?
Sebelumnya, Menteri
Luar Negeri Biden, Antony Blinken, mengatakan bahwa dia mendukung sikap keras
mantan Menlu, Mike Pompeo, terhadap
China.
"Kami bisa mengalahkan
China," kata Blinken.
Dia menilai Tiongkok sebagai tantangan
paling signifikan bagi AS.
China menjatuhkan sanksi kepada lebih
dari 20 pejabat pemerintahan mantan Presiden Trump, yang baru saja
lengser dari jabatannya, Kamis (21/1/2021).
Mike Pompeo menjadi salah satu yang
masuk dalam daftar sanksi China itu.
Puluhan pejabat AS tersebut dan
anggota keluarganya dilarang memasuki wilayah China, Hong
Kong, dan Makau.
"Mereka dan perusahaan serta
institusi yang terkait dengan mereka juga dilarang melakukan bisnis dengan
China," bunyi pernyataan Kemlu China.
Sanksi itu dijatuhkan pemerintahan
Presiden Xi Jinping terhadap sejumlah pejabat pemerintahan Trump karena
dianggap melanggar "kedaulatan" negaranya, menyusul pernyataan Pompeo
yang menyatakan China melakukan genosida terhadap etnis Uighur di Provinsi
Xinjiang.
Pernyataan Pompeo itu disampaikan
sehari sebelum pelantikan Presiden Joe Biden.
"China memutuskan memberikan
sanksi kepada 28 orang yang telah secara serius melanggar kedaulatan China dan
yang terutama bertanggung jawab atas tindakan AS terhadap masalah yang
berkaitan dengan China," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri China.
"Selama beberapa tahun terakhir,
beberapa politikus anti China di AS telah merencanakan, mempromosikan, dan
melaksanakan serangkaian kebijakan gila karena kepentingan politik mereka yang
egois dan prasangka serta kebencian terhadap China," ujar kementerian itu, menambahkan.
Beijing mengatakan, tindakan AS di bawah kepemimpinan Trump telah sangat mencampuri
urusan dalam negeri China, termasuk merusak kepentingan, menyinggung rakyatnya,
dan secara serius mengganggu relasi China-AS. [qnt]