WahanaNews.co | Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merespons pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden soal peringatan invasi Rusia.
Biden menyebut Zelensky tidak mau mendengar peringatan dari Washington hingga invasi dimulai pada 24 Februari.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
“Yang saat ini tak pernah terjadi sejak Perang Dunia II. Saya tahu banyak orang yang mengira saya berlebihan, tetapi saya tahu kami memiliki data yang bisa dipecaya (Rusia) akan masuk, di luar perbatasan. Dan Zelensky tak mau mendengarkannya saat kami peringatkan,” kata Biden dikutip Irish Examiner.
Dalam wawancara bersama media Jerman, ZDF via Hromadske, Selasa (14/6/2022), Zelensky justru balik mengkritik para pemimpin Barat. Para pemimpin itu disebut “tak mau mendengar” Kiev saat meminta bantuan pada awalnya.
Zelensky mengeklaim Barat tidak menanggapi ketika ia meminta bantuan sanksi preventif, persenjataan tambahan, serta pertahanan udara.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
“Apabila mereka (Barat) mendengarkan saya, Ukraina akan memiliki peluang lebih baik menghentikan invasi Rusia,” kata Zelensky kepada ZDF via Hromadske.
“Jika semua orang memperingatkan Ukraina bahwa besok akan ada invasi penuh, sejumlah pertanyaan muncul: Mengapa mereka tidak menutup wilayah udara? Mengapa kami tidak dipasok dengan senjata sebelum invasi? Dan mengapa kita tidak memberlakukan sanksi preventif (terhadap Rusia)?” lanjutnya.
Lebih lanjut, Zelensky mengeklaim permintaan Ukraina untuk melindungi kawasan Laut Hitam juga tidak digagas. Kiev telah meminta negara mitra untuk menerjunkan armada di Laut Hitam.