WahanaNews.co | Dikabarkan, saat ini militer Rusia aktif mengirim drone pengintai ke wilayah udara Ukraina.
Tujuannya, demi mengumpulkan informasi tentang titik-titik lokasi musuh.
Baca Juga:
Militer Ukraina Hancurkan 4 Rudal Jelajah dalam Serangan Udara Rusia
Setelah informasi itu terkumpul, Rusia berencana menggempur Ukraina dengan sistem roket multi-peluncuran "Badai".
Informasi ini diungkapkan dalam sebuah video yang dirilis oleh pejabat Rusia.
Pasukan Moskow menggunakan pesawat pengintai Orlan-10 untuk mengumpulkan informasi tentang keberadaan musuh.
Baca Juga:
Usai Kudeta Wagner Group, Jenderal Top Rusia Menghilang
Kemudian, mereka akan memindahkan baterai sistem roket peluncur "Badai" ke arah target.
Sistem roket peluncur "Badai" adalah sebutan untuk senjata Hurricane MLRS.
“Baterai Hurricane MLRS menerima koordinat posisi benteng yang ditemukan dari Angkatan Bersenjata Ukraina dari operator UAV Orlan-10 [kendaraan udara tak berawak]," kata Kemenhan Rusia, Selasa (31/5/2022).
Setelah menembakkan roket ke sasaran, Kementerian Pertahanan Rusia (MoD) mengklaim berhasil menghancurkan musuh.
Dikutip dari Newsweek, serangan itu menghancurkan kendaraan lapis baja, tenaga kerja dan artileri unit-unit Angkatan Bersenjata Ukraina.
"Akibat serangan itu, kendaraan lapis baja, tenaga kerja dan artileri unit-unit Angkatan Bersenjata Ukraina dihancurkan," katanya.
Pada Kamis (2/6/2022), operasi militer khusus Rusia di Ukraina memasuki hari ke-99.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan, total kerugian tempur pasukan Rusia mencapai sekitar 30.700 personel.
Militer Ukraina juga mengklaim bahwa Rusia telah kehilangan 1.361 tank, 3.343 kendaraan tempur lapis baja.
Kemudian, 207 sistem peluncuran roket ganda, 94 sistem anti-pesawat, 208 pesawat tempur, dan lain-lain. [gun]