WahanaNews.co | Boris Johnson mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris. Menurut orang dekatnya, Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis ini, 7 Juli 2022.
Sebelum menjadi perdana menteri, karir Boris Johnson terbilang cemerlang. Dia sukses mewujudkan London menjadi tuan rumah olimpiade 2012 saat masih menjabat sebagai wali kota.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Boris Johnson juga menjadi pemimpin Partai Konservatif meraih kemenangan pemilu yang menggemparkan di belakang janjinya untuk menyelesaikan Brexit.
Karir cemerlang Boris Johnson sebagai perdana menteri meredup saat pandemi corona melanda Inggris. Sejumlah skandal terjadi di kantor perdana menteri di Downing Street no. 10 saat penguncian akibat virus Corona.
Johnson menjabat sebagai wali kota London pada 2008-2016. Karirnya menanjak saat ia terpilih sebagai perdana menteri pada 2019. Tak lama setelah ia menjabat, 31 Oktober 2019 Boris Johnson mengumumkan Inggris akan keluar dari Uni Eropa.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Pada 23 Maret 2020, Johnson menerapkan penguncian pertama di Inggris karena COVID-19. Namun pada 30 November 2021, muncul tuduhan bahwa pejabat pemerintah menghadiri pesta di kantor pemerintah selama November dan Desember 2020. Pesta itu melanggar aturan penguncian COVID-19.
Skandal itu berkembang menjadi laporan dari sejumlah pihak. Boris Johnson membantah tuduhan itu, namun para pemimpin oposisi mengkritik pemerintah karena melanggar hukum ketika orang-orang di seluruh negeri berkorban untuk memerangi pandemi. Pada 8 Desember 2021 Johnson mengizinkan penyelidikan atas skandal tersebut, yang dijuluki “Partygate.”
Selain skandal pesta di rumahnya, Johnson juga menghadapi tekanan dari krisis ekonomi yang mengancam Inggris. Pada 23 Maret 2022, pemerintah dikritik karena terlalu sedikit membantu rakyat yang sedang berjuang akibat melonjaknya biaya hidup.
Kepala Departemen Keuangan Rishi Sunak menolak menunda rencana kenaikan pajak penghasilan atau mengenakan pajak keuntungan tak terduga pada perusahaan minyak dan gas yang diuntungkan dari kenaikan harga energi.
Di tengah himpitan ancaman krisis, Boris Johnson justru menjanjikan bantuan militer dan ekonomi ke Ukraina. Hal itu diungkapkannya saat bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenksy pada 9 April 2022. Akibatnya pemerintahan Jonhson pun menuai kritik.
Pada 12 April 2022, Boris Johnson didenda 50 pound karena menghadiri salah satu pesta saat penguncian Covid-19. Partai-partai oposisi menyebutnya sebagai Perdana Menteri Inggris pertama dalam sejarah yang terbukti telah melanggar hukum saat menjabat. Boris Johnson meminta maaf tetapi bersikeras dia tidak tahu dia melanggar aturan.
Akhir Juni, Chris Pincher mengundurkan diri sebagai wakil kepala Konservatif cambuk di tengah tuduhan pelecehan seksual terhadap tamu klab malam.
Boris Johnson pun meminta maaf atas penanganannya terhadap skandal Pincher. Dia mengatakan lupa diberitahu tentang tuduhan tersebut.
Dua menteri Kabinet paling senior Johnson, kepala Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid, pun mundur dari pemerintahan yang diikuti sejumlah menteri lainnya. Hari ini, sumber di pemerintahan menyatakan Boris Johnson akan mundur dari jabatannya. [rin]