Tatmadaw hingga kini tidak merespons permintaan tanggapan via telepon dan surel. Tiga hari setelah peristiwa Done Taw, harian pemerintah Global New Light of Myanmar, menyangkal laporan peristiwa itu dengan menyebutnya "berita bohong" dan menuding ada negara lain yang ingin memecah belah Myanmar dengan menghasut pertumpahan darah.
Seorang mantan kapten tentara yang membelot mengatakan kepada AP, militer di Negara Bagian Chin saat ini kembali dikerahkan dan mereka sedang memasok persenjataan, bahan bakar dan ransum.
Baca Juga:
Lokasi Sempat Terdeteksi, 11 Warga Sukabumi Disekap di Wilayah Konflik Myanmar
Kapten bernama Zin Yaw itu adalah veteran 20 tahun di militer yang membelot pada Maret lalu dan kini melatih pasukan perlawanan. Dia mengatakan dirinya masih menerima kabar terbaru dari rekan-rekannya di militer dan punya akses untuk mendapatkan dokumen militer, dan sebagian di antaranya sudah dia bagikan kepada AP sebagai bukti. Identitasnya juga diverifikasi oleh sebuah organisasi pembelot militer.
"Yang paling ditakuti militer itu adalah mereka kehilangan kekuasaan," kata Zin Yaw. "Di dunia militer ada istilah, jika kita kalah, hancurkan semuanya. Itu berarti jika mereka tahu akan kalah maka mereka menghancurkan semuanya." [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.