WahanaNews.co |
Pasukan Israel membubarkan aksi
demonstrasi anti-pemukiman di Tepi Barat utara pada Jumat (4/6/2021).
Akibat pembubaran
dengan kekerasan tersebut, sedikitnya 19 warga Palestina menderita luka-luka,
sementara banyak orang lainnya menderita akibat menghirup gas air mata.
Baca Juga:
Jokowi: Indonesia-Turki akan Terus Kerja Sama Bantu Palestina
Saksi mata
mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa bentrokan meletus di gunung Sbeih,
dekat kota Beita.
Ketika itu,
pasukan Israel menembaki warga Palestina yang berunjuk rasa menentang rencana
pembangunan pemukiman di tanah mereka.
Melansir Anadolu
Agency, pasukan Israel menggunakan peluru tajam, peluru berlapis karet, dan
tabung gas air mata untuk membubarkan para demonstran.
Baca Juga:
Jokowi Tegaskan Posisi Indonesia dan Yordania Sama Soal Palestina
Sementara itu, Bulan
Sabit Merah Palestina melaporkkan, tim medisnya menangani 19 warga
Palestina yang terluka oleh peluru tajam atau peluru karet.
Kelompok itu
menambahkan, salah seorang yang terluka dalam kondisi kritis, karena tertembak
di bagian leher.
Sebelumnya,
pada Kamis (3/5/2021), kelompok-kelompok Palestina menyerukan agar menggelar
Shalat Jumat di dekat pos pemukiman baru di tanah kota Beita.
Orang-orang
Palestina menggelar protes setiap Jumat terhadap pemukiman Israel di tanah
mereka.
Hukum
internasional menganggap Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai wilayah
pendudukan.
Hukum tersebut
menganggap semua aktivitas pembangunan permukiman Israel di sana sebagai
sesuatu yang ilegal. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.