WahanaNews.co | Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyebut Prancis sebagai 'mitra vital' di Asia. Pernyataan itu disampaikan setelah Paris marah oleh pakta AS-Inggris dengan Australia yang menggagalkan kesepakatan kapal selam dengan Prancis.
"Saya ingin menekankan bahwa tidak ada kesenjangan regional yang memisahkan kepentingan Atlantik dan mitra Pasifik kami," kata Blinken kepada wartawan seperti dilansir AFP, Jumat (17/9/2021).
Baca Juga:
Cerita CEO Telegram Pavel Durov Diduga Miliki Empat Paspor
"Kami ingin menemukan setiap kesempatan untuk memperdalam kerja sama transatlantik kami di Indo-Pasifik dan di seluruh dunia," kata Blinken.
Blinken kemudian menyinggung hubungan AS dan Prancis. Dia menekankan bahwa Prancis adalah mitra penting dalam kerja sama di Indo-Pasifik.
"Prancis, khususnya, adalah mitra penting dalam hal ini," tuturnya.
Baca Juga:
Turut Meriahkan Pra Olimpiade Paris 2024, PLN Hadirkan Reog Ponorogo di Acara Exhibition Pencak Silat
Amerika Serikat, Inggris dan Australia telah mengumumkan aliansi baru, di mana Canberra akan menjadi negara kedua yang memperoleh kapal selam nuklir dengan teknologi AS.
Australia mengatakan pihaknya membatalkan kesepakatan bernilai miliaran dolar untuk kapal selam konvensional dari Prancis setelah kekhawatiran atas pembengkakan biaya.
Blinken mengatakan Amerika Serikat berdiri kokoh di belakang Australia, yang menghadapi tekanan yang meningkat dari China. Dia menkankan bahwa AS tidak akan meninggalkan Australia sendirian.
"Beijing telah melihat selama beberapa bulan terakhir bahwa Australia tidak akan mundur dan ancaman pembalasan ekonomi serta tekanan tidak akan berhasil," kata Blinken.
"Amerika Serikat tidak akan meninggalkan Australia sendirian di lapangan atau, lebih baik lagi, di lapangan," katanya, menggunakan metafora olahraga.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis mengungkapkan kemarahannya atas keputusan mengejutkan Australia untuk membatalkan kesepakatan kapal selam demi kapal selam bertenaga nuklir dari Amerika Serikat.
"Ini benar-benar menusuk dari belakang. Kita telah menjalin hubungan kepercayaan dengan Australia, kepercayaan ini telah dikhianati," ujar Menlu Prancis, Jean-Yves Le Drian kepada radio France Info.
"Saya sangat marah hari ini, dan kecewa ... Ini bukan sesuatu yang dilakukan sekutu satu sama lain," cetusnya seperti diberitakan AFP, Kamis (16/9). [qnt]