WahanaNews.co, Jakarta - Serangan Israel di Suriah pada Selasa (9/7/2024) menewaskan mantan pengawal pemimpin kelompok Hizbullah.
Sementara itu, seorang pejabat dari kelompok tersebut mengonfirmasi bahwa seorang pria dan wanita Israel tewas dalam serangan balasan dari Hizbullah di Israel.
Baca Juga:
Lebanon Kian Terancam, Netanyahu Sesumbar Hantam Hizbullah Tanpa Ampun
Beberapa jam sebelumnya, sebuah drone Israel menghantam sebuah mobil di Suriah dekat perbatasan Lebanon, menurut monitor perang dan radio pro-pemerintah Suriah, Sham FM.
Pejabat Hizbullah yang berbicara dengan syarat anonim ini mengatakan dua anggota Hizbullah di mobil tersebut tewas dalam serangan itu, sementara seorang pengemudi Suriah mengalami luka kritis. Tidak ada komentar langsung dari otoritas Suriah atau militer Israel.
Hizbullah kemudian mengidentifikasi militan yang tewas sebagai Yasser Nemr Qranbish, meskipun tidak mengungkapkan keadaan kematiannya sebagaimana biasanya untuk anggota Hizbullah yang bukan pemimpin.
Baca Juga:
Komnas HAM Kutuk Israel Atas Serangan di Lebanon yang Melukai 2 Prajurit TNI
Pendukung Hizbullah meratapi kematiannya di media sosial, menyebutnya sebagai "perisai Sayyed," merujuk pada masa tugasnya sebagai pengawal pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah.
Hizbullah mengumumkan bahwa sebagai pembalasan atas kematian Qranbish, mereka menembakkan puluhan roket Katyusha yang menargetkan pangkalan militer Israel di Dataran Tinggi Golan. Polisi Israel menyatakan bahwa seorang pria dan wanita tewas dalam serangan roket tersebut.
Qranbish telah aktif di Suriah dalam beberapa tahun terakhir dan terlibat dalam pengiriman senjata untuk Hizbullah, menurut seorang pejabat dari kelompok yang didukung Iran.
Hizbullah melancarkan serangan terhadap Israel setelah pecahnya perang Israel-Hamas di Gaza pada 7 Oktober, yang dimulai dengan serangan kelompok militan Palestina Hamas di selatan Israel. Hamas adalah sekutu Hizbullah.
Sejak itu, serangan udara Israel di Lebanon telah menewaskan lebih dari 450 orang, sebagian besar pejuang Hizbullah, tetapi juga lebih dari 80 warga sipil dan non-kombatan. Di sisi Israel, 17 tentara dan 13 warga sipil telah tewas sejak perang di Gaza dimulai.
Puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan Lebanon-Israel yang tegang telah mengungsi dalam perang yang berlangsung selama beberapa bulan ini.
Adapun selama bertahun-tahun, Israel telah melancarkan serangan yang sering terhadap target di Suriah yang terkait dengan Iran, pendukung regionalnya yang kuat, tetapi jarang mengakuinya. Serangan ini meningkat selama lima bulan terakhir di tengah perang di Gaza dan bentrokan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel di perbatasan Lebanon-Israel.
[Redaktur: Alpredo Gultom]