WahanaNews.co | Presiden Mesir, pada Rabu (3/11/2021), memerintahkan pemerintahannya untuk mulai memindahkan kantornya bulan depan ke ibu kota administratif baru yang luas di gurun di luar Kairo.
Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sissi, mengarahkan pemerintahnya untuk memulai masa percobaan enam bulan bekerja dari kompleks baru mulai 1 Desember, menurut juru bicaranya, Bassam Radi, melansir AP.
Baca Juga:
Buyer Mesir Minati Gaharu Indonesia
Kota senilai 45 miliar dollar AS (Rp 646 triliun) ini merupakan mega-proyek terbesar yang diluncurkan El-Sissi sejak menjabat pada 2014.
Kota ini dibangun di atas lahan seluas 170.000 hektar, sekitar 45 kilometer timur Kairo dan hampir dua kali ukurannya.
Direncanakan kota ini untuk menampung 6,5 juta orang.
Baca Juga:
Presiden Mesir Mendesak Mediasi Internasional untuk Gencatan Senjata di Gaza
Para kritikus menyebut ibu kota baru Mesir itu sebagai proyek sia-sia.
Alasannya, biayanya bisa lebih baik digunakan untuk membangun kembali ekonomi yang hancur dan memperbarui Kairo.
Tetapi pemerintah berpendapat bahwa ibu kota baru diperlukan untuk menyerap populasi yang berkembang pesat di Kairo, yang akan berlipat ganda menjadi 40 juta pada 2050.