Selain Kakhtu, warga Belarus yang turut marah akan tindakan Putin ke Ukraina yakni Alexey Kovalczuk.
Kovalczuk membantu mengevakuasi orang-orang dari resor Bukovel di Ukraina barat tepat setelah Rusia menginvasi.
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
"Saya melihat perempuan menangis, anak-anak. Mereka menyeka air mata mereka. Saya melihat api yang menyala-nyala," kata pria berusia 41 tahun yang menghabiskan beberapa tahun di pasukan khusus itu.
Ia melihat situasi yang sulit di wilayah itu. Kovalczuk juga memahami apa yang terjadi sekarang di Mariupol, Kharkiv, Kyiv dan kota-kota lain yang terus diserang Rusia.
"Saya tidak mengerti bagaimana Anda (Rusia) bisa membunuh warga sipil. Saya tidak mengerti itu," tutur dia.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
Pejuang sukarelawan Belarus lain, Andrei Korsak, berjalan-jalan sembari memegang beberapa foto keluarganya yang sudah usang.
"Saya akan membawa kakek saya ke Ukraina. Mereka berdua bertempur di Perang Dunia II, sementara yang ini juga membela Warsawa pada 1920," kata Korsak sambil menunjuk wajah kerabatnya yang berseragam.
"Sekarang, seabad kemudian, saya cucu mereka terpaksa pergi melawan gerombolan Rusia lagi, untuk menghentikan mereka. Saya akan melakukan apa saja untuk menghentikan kejahatan ini," ucap dia lagi.