WahanaNews.co | Penasihat kepresidenan Ukraina untuk Presiden Volodymyr Zelensky secara resmi mengajukan pengunduran diri.
Pengunduran diri itu berkaitan dengan pernyataannya yang keliru saat menyebut rudal Rusia yang menghantam apartemen di Dnipro berhasil ditembak jatuh oleh pasukan Ukraina.
Baca Juga:
Penggunaan Rudal Barat oleh Ukraina Potensi Pembenaran Rusia Gunakan Senjata Nuklir
Seperti dilansir CNN, Rabu (18/1/2023), kepala otoritas militer wilayah Dnipropetrovsk, Valentyn Reznichenko, mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan rudal Rusia terhadap sebuah gedung apartemen di Dnipro pada Sabtu (14/1) lalu bertambah menjadi 45 orang.
Disebutkan Reznichenko bahwa sedikitnya enam korban tewas masih anak-anak. Sekitar 19 orang lainnya, sebut Reznichenko, dilaporkan masih hilang.
"Saya telah menulis surat pengunduran diri. Saya ingin memberikan contoh perilaku yang beradab. Sebuah kesalahan mendasar berarti pengunduran diri," tulis Oleksiy Aretovych, yang merupakan salah satu penasihat Zelensky, dalam pernyataan via Facebook.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Dia menyertakan foto surat pengunduran dirinya dalam postingan Facebook tersebut.
Dikutip dari Detikcom, diketahui bahwa Arestovych awalnya menyebut bahwa rudal yang menghantam blok apartemen di Dnipro berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina, sehingga bukan secara langsung mengenai gedung apartemen itu. Rudal yang ditembak jatuh itu disebut jenis Kh-22.
Namun Angkatan Udara Ukraina, dalam pernyataan pada Minggu (15/1), menyebut pasukannya tidak memiliki kemampuan untuk menembak jatuh rudal jenis tersebut. Oleh karena itu, Angkatan Udara Ukraina menyebut serangan rudal Rusia itu merupakan serangan langsung. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.