"China siap bekerja sama dengan Rusia, seperti kesepakatan bersama yang dicapai oleh kedua kepala negara, menyelaraskan rencana pembangunan kedua negara, dan memajukan kerja sama praktis di berbagai bidang," ucap Mao Ning.
Kedua negara, kata Mao Ning, juga perlu dengan tegas menentang segala tindakan unilateralisme dan hegemonisme serta menjadikan dunia menjadi tempat yang lebih damai dan aman.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
"Dalam pertemuan kedua menteri luar negeri bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama. Usai pertemuan, kedua belah pihak bersama-sama menandatangani rencana konsultasi tahun 2024 antara kementerian luar negeri kedua negara," kata Mao Ning.
Mengenai Ukraina, Menlu Wang Wi, ucap Mao Ning mengatakan empat prinsip yang ditetapkan oleh Presiden Xi untuk membentuk pendekatan mendasar China terhadap masalah ini.
"China berharap terjadinya gencatan senjata lebih awal di Ukraina. China mendukung konferensi perdamaian internasional diharapkan dapat dilangsungkan pada waktu yang tepat dan diakui oleh Rusia dan Ukraina sehingga menjamin partisipasi yang setara dari semua pihak dan diskusi yang adil untuk mencapai perdamaian," tutur Mao Ning.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Menlu Wang Yi juga menekankan perlunya menjunjung multilateralisme sejati dan menentang pengelompokan eksklusif untuk konfrontasi blok, khususnya di Asia-Pasifik.
"NATO tidak boleh ikut campur dalam urusan negara-negara di kawasan, tidak ada pernyataan atau tindakan yang menyatakan bahwa perpecahan dan konfrontasi memiliki masa depan di Asia-Pasifik," tegas Mao Ning.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.