Untuk mengevaluasi kelayakan metode baru tersebut, mereka melakukan beberapa percobaan dengan skala yang berbeda. Hasil menunjukkan bahwa metode baru itu lebih unggul ketimbang teknik penambangan tradisional.
Misalnya, sejumlah percobaan yang diperluas mencapai efisiensi pemulihan 96 persen dalam 67 jam dengan menggunakan elektrokinetik, sedangkan yang menggunakan teknik konvensional hanya 62 persen dalam 130 jam.
Baca Juga:
Penemuan Baru: Kemungkinan Kehidupan Alien di Kutub Utara Merkurius
Perbedaan antara dampak pendekatan lama dan baru ini bahkan lebih signifikan dalam uji lapangan di tempat, dengan menggunakan elektrokinetik dapat mencapai efisiensi pemulihan lebih tinggi dari 90 persen, penurunan sebesar 80 persen dalam penggunaan zat pencemar, dan penyusutan sebesar 70 persen dalam kotoran logam.
Studi tersebut mengonfirmasi bahwa teknologi elektrokinetik baru ini memungkinkan pemulihan REE yang ramah lingkungan, efisien dan selektif.
Para peneliti juga menyatakan bahwa metode baru ini memiliki potensi besar untuk digunakan dalam penambangan logam kritis lainnya dalam kondisi di mana logam-logam tersebut berada dalam keadaan ionik, demikian dilansir dari ANTARA, Rabu (9/11/2022). [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.