Pada kedalaman tersebut, fokus para peneliti bukan lagi pada hasil visual, melainkan pada pengumpulan data tentang kerak benua yang menyimpan panas, cairan, dan tekanan tinggi.
Lapisan ini berperan penting dalam mengendalikan gempa bumi, pembentukan pegunungan, serta pergerakan benua selama proses geologis jangka panjang.
Baca Juga:
Ramai di Medsos, Status Ayu Aulia di GBN-MI Dijelaskan
Sumur ultra-dalam juga membantu para ilmuwan memantau perilaku minyak dan gas pada kondisi tekanan ekstrem yang belum banyak dipahami.
Studi sebelumnya terhadap sumur ultra-dalam TK-1 mengungkap inti batuan dan cairan yang menantang pemahaman lama tentang batas kedalaman keberadaan hidrokarbon.
Bagi tim peneliti, Shendi Take 1 berfungsi sebagai laboratorium alami untuk menguji teori tektonik lempeng yang menjelaskan pergerakan dan perubahan Bumi dari waktu ke waktu.
Baca Juga:
Dilarang Melintas Saat Natal, Sopir Angkot Puncak Terima Kompensasi
Ahli teknis Wang Chunsheng menyebut setiap lapisan batuan yang ditembus mata bor memberikan informasi rinci tentang patahan, lipatan, dan akar pegunungan yang sebelumnya hanya terdeteksi lewat survei seismik.
“Mengebor sumur bor dengan kedalaman lebih dari 10.000 meter merupakan upaya berani untuk menjelajahi wilayah yang belum terjamah di Bumi,” kata Wang Chunsheng.
“Dan memperluas batas-batas pemahaman manusia,” lanjutnya.