China bukan pemain baru dalam pengeboran ekstrem, meski rekor lubang terdalam di dunia masih dipegang oleh Sumur Kola di Rusia dengan kedalaman sekitar 12 kilometer.
Analisis inti batuan dari Sumur Kola menunjukkan tidak ditemukannya lapisan basalt seperti yang diperkirakan, melainkan batuan metamorf yang tak terduga.
Baca Juga:
Ramai di Medsos, Status Ayu Aulia di GBN-MI Dijelaskan
Temuan tersebut mengindikasikan bahwa batas seismik lebih mencerminkan perubahan sifat batuan dibandingkan transisi langsung dari granit ke basalt.
Proyek modern seperti Shendi Take 1 memanfaatkan cairan pengeboran khusus yang berfungsi mendinginkan mata bor, membawa serpihan batuan ke permukaan, dan menstabilkan dinding sumur.
Penelitian terbaru menunjukkan cairan ini mudah rusak pada suhu tinggi, meski teknologi pendinginan baru kini mampu mempertahankan fungsinya.
Baca Juga:
Dilarang Melintas Saat Natal, Sopir Angkot Puncak Terima Kompensasi
Meski terdengar ekstrem, lubang sedalam tujuh mil masih tergolong dangkal dibandingkan struktur Bumi secara keseluruhan.
Menurut data USGS, kerak benua rata-rata memiliki ketebalan 19 mil dan bisa mencapai 62 mil di bawah pegunungan.
Di bawah kerak terdapat mantel, lapisan batuan panas dan padat yang membentang hingga kedalaman sekitar 1.800 mil dan bergerak perlahan selama jutaan tahun.