WahanaNews.co | Produsen senjata terbesar Rusia mengatakan bahwa senapan sniper yang baru dan lebih baik kini telah menyelesaikan tahap akhir produksi, menunjukkan “hasil positif” dalam pengujian, dan dapat segera digunakan untuk memburu musuh di medan perang.
Dalam sebuah pernyataan kepada RIA Novosti pada hari Selasa (5/10/2021), Grup Kalashnikov melaporkan bahwa senapan Chukavin, dengan nama kode Reaper, hampir siap untuk memasuki produksi massal.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
Ini diatur untuk menggantikan senapan jarak jauh Angkatan Darat saat ini, Dragunov, yang meskipun pengoperasiannya mudah dan dapat diandalkan sejak 1963, tidak lagi memenuhi persyaratan dalam hal jangkauan dan kehancuran.
Sementara Chukavin yang baru mampu menghancurkan target hingga satu kilometer jauhnya dengan satu tembakan.
Senapan semi-otomatis pertama kali dipresentasikan pada pameran “Army-2017” sebagai bagian dari senjata generasi baru yang diproduksi untuk pasukan Rusia di darat.
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Peningkatan senjata lainnya termasuk mengganti senapan serbu AK-74 edisi standar dengan AK-12 baru, mempersenjatai pilot angkatan udara Rusia dengan senapan mesin ringan PPK-20, dan menukar pistol Makarov dengan lengan samping Udav yang baru.
“Saat ini, hasil tes sedang didokumentasikan, setelah itu keputusan diharapkan untuk mengadopsi kompleks senapan baru ke dalam layanan,” kata kelompok itu kepada RIA.
Berita tentang senapan sniper terbaru Rusia datang hanya beberapa hari setelah militer negara itu mengumumkan perkembangan lebih lanjut dalam memodernisasi dan meningkatkan kekuatannya.
Kepala unit darat Rusia Jenderal Oleg Salyukov mengungkapkan pekan lalu bahwa "subsistem 'robot' baru sebagai bagian dari pakaian tempur" sedang dikembangkan sebagai bagian dari program “prajurit masa depan”.
Pada bulan September tahun ini selama latihan Zapad-2021, Rusia juga meluncurkan robot tempur yang mampu menghancurkan tank tanpa mempertaruhkan nyawa pasukan darat.
Perkembangan lanjutan lainnya termasuk rudal hipersonik Zirkon, yang berhasil diluncurkan pada hari Senin dari kapal selam, serta sistem rudal permukaan-ke-udara S-500 Prometey, tank tempur utama T-14 Armata, dan TOS-2 Tosochka. penyembur api yang berat. [jef]