WahanaNews.co | Rusia mengoptimalkan penggunaan drone buatan Iran untuk melumpuhkan dua infrastruktur energi di kota pelabuhan Odessa, Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengungkapkan lebih dari 1,5 juta penduduk di area selatan dan sekitarnya tidak mendapatkan listrik.
Odessa merupakan kota pelabuhan terbesar di Ukraina memiliki populasi lebih dari 1 juta orang sebelum invasi Rusia pada 24 Februari.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Pemerintahan daerah Odessa menyampaikan warga yang sangat mengandalkan listrik diminta mempertimbangkan pergi.
"Menurut perkiraan awal, pemulihan fasilitas energi di wilayah Odessa akan memakan waktu lebih lama daripada setelah serangan sebelumnya," kata pemerintah di media sosial.
"Kita berbicara bukan tentang hari, tetapi bahkan bukan minggu dan mungkin bahkan hingga dua sampai tiga bulan," katanya lagi.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Zelensky dalam video pernyataannya mengatakan ada kekurangan energi listrik dalam jumlah signifikan.
"Setelah serangan malam hari oleh drone Iran. Odessa dan kota lain serta desa di regional mengalami kegelapan," kata Zelensky disitat dari AFP.
"Sekarang ini, lebih dari satu dan setengah juta orang di regional Odessa tanpa listrik," ucap dia lagi.