WahanaNews.co | Kerajaan Arab Saudi benar-benar sudah gila.
Bagaimana tidak, demi menghancurkan negeri Islam, Yaman, penjaga dua kota suci itu nekat memborong peluru kendali mengerikan dari Amerika Serikat.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Dilansir dari DFN, Selasa (9/11/2021), militer Arab Saudi menggelontorkan dana sebesar 650 juta Dollar Amerika Serikat untuk membeli 280 rudal pembunuh dari negeri Yahudi terbesar kedua di dunia itu.
Dilaporkan, Amerika Serikat sudah setuju untuk menjual rudal ke militer Arab Saudi.
Ada dua jenis rudal yang mau diborong, yakni rudal 280 AIM-120C-7/C-8 Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM) dan 596 LAU-128 Missile Rail Launchers.
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
Amerika Serikat setuju menjual rudal ke Arab Saudi dengan alasan adanya peningkatan serangan lintas perbatasan yang dilancarkan militer Yaman dan milisi alias mempertahankan diri.
Padahal, kocaknya, Presiden AS, Joe Biden, sebelumnya ogah lagi menjual amunisi berpemandu presisi ke Arab Saudi dengan alasan untuk mengurangi pertumpahan darah di Yaman.
Disebutkan, rudal-rudal yang mau dibeli Arab Saudi itu akan digunakan menghancurkan UAV dan drone.
Bukan untuk serangan darat walaupu rudal yang dipesan dapat dipakai untuk pesawat-pesawat tempur militer Arab Saudi seperti Eurofighter Typhoon Arab Saudi, F-15C/D, F-15S, dan F-I5SA.
Perlu diketahui, posisi militer Arab Saudi dan koalisinya di Yaman memang sedang kritis.
Dalam beberapa waktu belakangan ini mereka menuai banyak kekalahan dalam pertempuran darat dengan militer Yaman yang didukung milisi seperti Houthi dan Ansarallah.
Bahkan, sudah ratusan tentara bayaran Arab Saudi yang meregang nyawa dalam pertempuran.
Pembelian rudal ini sudah barang tentu membuat Yaman dalam bahaya besar, sebab korban jiwa akibat agresi militer Arab Saudi bisa semakin bertambah.
Perang Yaman dipicu agresi yang dilancarkan militer Kerajaan Arab Saudi yang didukung Amerika Serikat dan negara barat lainnya.
Arab menghancurkan Yaman mulai Maret 2015 untuk merebut kekuasaan dengan menempatkan Abd Rabbuh Mansur Hadi sebagai Presiden.
Dalam data yang telah diterbitkan Proyek Data Yaman, setidaknya sudah lebih dari 18.500 warga sipil tewas dalam lebih dari 20.000 serangan udara koalisi Royal Saudi Air Force (RSAF). [qnt]