“Rusia menghindari cita-cita nonproliferasi yang dianut oleh setiap negara lain di Konferensi Peninjauan NPT Kesepuluh, dan sekali lagi hari ini seperti yang saya katakan, mereka membuat ancaman yang tidak bertanggung jawab untuk menggunakan senjata nuklir,” paparnya.
Seperti diketahui, Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial di Rusia pada Rabu (21/9/2022) pagi dalam pidato yang direkam sebelumnya di televisi. Dia tidak memberikan banyak perincian dalam pidatonya tentang apa yang akan terjadi dengan mobilisasi militer parsial, tetapi itu bisa berarti bahwa bisnis dan warga Rusia harus berkontribusi lebih banyak pada upaya perang.
Baca Juga:
Presiden AS Joe Biden: Perang Israel-Hamas di Gaza Bukan Genosida
Negara itu belum menyatakan perang terhadap Ukraina, meskipun telah menginvasi pada Februari lalu, sebuah invasi yang masih disebut “operasi militer khusus.”
Namun Putin mengancam akan menggunakan senjata nuklir dalam pidato paginya, yang ditegur keras oleh Biden.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengucapkan sentimen serupa dalam sambutan pembukaannya kepada badan tersebut pada Selasa (20/9/2022), mengatakan "dunia dalam bahaya dan lumpuh," mengutip kemiskinan, perubahan iklim dan perang.
Baca Juga:
Presiden AS Joe Biden Membubarkan Ancaman Serangan Iran terhadap Israel
“Piagam PBB dan cita-cita yang diwakilinya berada dalam bahaya dan kami memiliki kewajiban untuk bertindak,” ujarnya. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.