WAHANANEWS.CO, Jakarta - Suasana Natal tahun ini terasa muram di Betlehem, kota kelahiran Yesus. Tak ada pohon Natal atau dekorasi menghiasi Gereja Kelahiran di Tepi Barat yang diduduki Israel pada Selasa (24/12/2024).
Bagi sebagian orang seperti Hisham Makhoul, warga Yerusalem, Natal di Betlehem menjadi pelarian sejenak dari perang Israel-Hamas yang sudah berlangsung lebih dari 14 bulan.
Baca Juga:
PT PLN Klaim Berhasil Amankan Sistem Kelistrikan saat Natal dan Malam Pergantian Tahun 2025
"Apa yang kami alami sangat sulit, dan ini hanya pelarian sesaat, mungkin untuk beberapa hari," ungkap Makhoul.
Di pusat kota, paduan suara anak-anak menyanyikan lagu Natal, memecah kesunyian jalanan.
Namun, pesan-pesan mereka penuh kepedihan: "Kami ingin hidup, bukan mati" dan "Hentikan genosida Gaza sekarang!"
Baca Juga:
PT PLN Klaim Berhasil Amankan Sistem Kelistrikan saat Natal dan Malam Pergantian Tahun 2025
Untuk tahun kedua berturut-turut, Natal di Betlehem dibayangi perang.
Pohon Natal yang biasanya berdiri megah di Manger Square ditiadakan sebagai bentuk penghormatan kepada penderitaan rakyat Gaza.
Wali Kota Betlehem, Anton Salman, berharap doa-doa Natal dapat membawa kedamaian.