WahanaNews.co | Anggota Parlemen Uni Eropa yang juga mantan Menteri Pertahanan Polandia, Radoslaw Sikorski berpendapat jika operasi militer Rusia di Ukraina telah melanggar pakta yang dibuat di Budapest, Hongaria, pada 1994.
Perjanjian yang dikenal sebagai “Memorandum Budapest” itu meminta Kiev untuk melucuti persenjataan nuklirnya dengan imbalan jaminan keamanan dari Moskow, Washington DC, dan London.
Baca Juga:
Dua Pemimpin Eropa Akan Kunjungi China Pertengahan Tahun 2023
Bahkan, Sikorski menilai jika barat disarankan untuk mempersenjatai Ukraina dengan hulu ledak nuklir.
“Setelah Rusia melanggar Memorandum Budapest itu, saya pikir kita (Uni Eropa) memiliki hak untuk menyumbangkan hulu ledak nuklir ke Ukraina sehingga bisa mempertahankan kemerdekaannya,” katanya kepada stasiun televisi Ukraina, Espreso TV, Minggu (12/6/2022).
Menanggapi usulan tersebut, Ketua DPR Rusia Vyacheslav Volodyn menuduh Sikorski mencoba memprovokasi konflik nuklir di tengah Eropa. Menurut dia, retorika semacam itu semakin meyakinkan Rusia akan pentingnya demiliterisasi Ukraina dan memastikan status ketiadaan senjata nuklir Kiev.
Baca Juga:
Imbas Terkait Perang di Ukraina, Jerman Rugi Triliunan Rupiah pada 2022
Rusia mulai meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev.
DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina. Barat dan para sekutunya menanggapi agresi militer Rusia itu dengan menjatuhkan sanksi komprehensif terhadap Moskow. Sanksi Barat dan operasi militer Rusia itu sendiri telah mengakibatkan ganggu. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.