WahanaNews.co | Seorang aktivis di Aljazair dibakar
hidup-hidup oleh massa, setelah dia dikira sebagai pelaku pembakaran hutan.
Jamal
ben Ismael terbunuh dalam insiden di Kota Tizi Ouzou, Region Kabylia, pada Rabu (11/8/2021) petang
waktu setempat.
Baca Juga:
UMKM Binaan Pertamina Hadir dalam Foire Internationale d’Alger 2024 di Aljazair
Tizi
Ouzou merupakan salah satu kota yang paling terdampak kebakaran hutan negara di
kawasan Afrika Utara itu.
France 24 melaporkan, kejadiannya berawal
ketika Ben Ismael bertolak ke Tizi Ouzou dari Miliana yang jaraknya 150 km.
Aktivis
berusia 35 tahun itu sejatinya hendak membantu memadamkan api dan mengevakuasi
warga yang terdampak kebakaran.
Baca Juga:
DK PBB Tegaskan Warga Gaza Tidak Boleh Dipindahkan Paksa, Harus Pulang ke Rumah
Namun, di
tengah jalan, sekelompok massa tiba-tiba menangkap Ben Ismael dan menuduhnya
sebagai pelaku pembakaran hutan.
Dalam
video yang viral di Aljazair, nampak Ben Ismael ditarik dari mobil polisi
sebelum disiksa dan dibakar hidup-hidup.
Teman-teman
Ben Ismael bereaksi keras di media sosial dengan menyatakan, korban hanya
berusaha membantu kawasan terdampak.
Ayah
Ben Ismael kepada televisi Aljazair, El Bilad,
menyerukan kepada publik untuk tidak terbelah atas insiden yang menimpa
anaknya.
Namun,
dilansir Newseek, Jumat
(13/8/2021), sang ayah mengaku tak bisa pergi ke Tizi Ouzou karena takut akan
keselamatan dirinya.
"Putra
saya adalah seorang pahlawan dan martir. Miliana beruntung karena mereka
memiliki pahlawan," ujar ayah Ben Ismael.
Dia
juga menyatakan harapannya agar pelaku yang membakar anaknya ditangkap dan
mendapat hukuman yang adil.
Aljazair
dilanda kebakaran hutan terbesar sepanjang sejarah mereka, dengan 65 orang
tewas, 28 di antaranya tentara.
Presiden
Abdelmadjid Tebboune mengumumkan masa berkabung selama tiga hari, dan
membekukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan penanganan api.
Dalam
pernyataan yang disiarkan televisi, Tebboune menerangkan aparat sudah menangkap
22 terduga pelaku pembakaran.
"Beberapa
titik api terjadi karena suhu tinggi. Namun, tangan-tangan kriminal juga
berperan di dalamnya," kecam Tebboune. [dhn]