WahanaNews.co |
Sudan kecewa pada hasil
normalisasi hubungan dengan Israel, serta mengeluhkan kurangnya investasi di
bidang pertanian dan teknologi.
DilansirMiddleeast, Jumat (18/6/2021), pejabat Sudan mengatakan
bahwa AS belum memenuhi janji untuk berinvestasi di Sudan, seperti yang
dijanjikan selama pengumuman normalisasi hubungan dengan Israel, sembilan bulan
lalu.
Baca Juga:
TKN Prabowo-Gibran Pamer Sukses Program Makan Gratis Siswa di India dan Sudan
Para pejabat mencatat bahwa penandatanganan perjanjian memiliki
perselisihan antara anggota pemerintah di Sudan, dan investasi ekonomi akan
membantu memasarkan kesepakatan itu kepada publik.
Desember lalu, delegasi resmi Israel tiba di Sudan untuk pertama
kali sejak dimulainya proses normalisasi.
Delegasi tersebut dipimpin oleh mantan Menteri Intelijen, Eli
Cohen, yang bertemu dengan Ketua Dewan Kedaulatan, Abdel Fattah Al-Burhan;
Menteri Pertahanan, Yassin Ibrahim; dan pejabat pemerintah lainnya.
Baca Juga:
Sebanyak 4,8 Juta Warga Ngungsi Akibat Bentrokan Militer Sudan dan RSF
Diskusi yang diadakan oleh kedua belah pihak membahas masalah
politik, keamanan, dan ekonomi, dengan nota kesepahaman ditandatangani antara
para pejabat untuk pertama kalinya.
Para pejabat Sudan dan Israel membahas stabilitas keamanan di kawasan
itu dan sepakat untuk memperdalam kerjasama intelijen, sambil menjajaki
kemungkinan menerima keanggotaan Israel di Dewan Laut Merah, yang mencakup
Mesir dan Arab Saudi. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.