Brusca ditangkap pada 1996, tepatnya empat
tahun setelah serangan yang menewaskan Falcone beserta istrinya dan tiga
polisi.
Setelah mengubah sikapnya menjadi pembelot
mafia, Brusca membantu jaksa penuntut dalam tindakan keras mereka terhadap klan
Cosa Nostra.
Baca Juga:
Bezos Gelar Pesta Rp160 Miliar di Venesia, Aktivis Ancam Lompat ke Kanal dan Blokir Tamu
Dua bulan setelah pembunuhan Falcone, hakim
anti-mafia, Paolo Borsellino, juga dibunuh oleh kelompok mafia.
Itu adalah salah satu episode paling terkenal
dalam perjuangan panjang Italia melawan kejahatan terorganisir.
Brusca, yang dikenal sebagai "pembantai orang",
telah mengakui perannya dalam lebih dari 100 pembunuhan.
Baca Juga:
Produk Kosmetik dan Kecantikan Indonesia Catat Transaksi Potensial Rp31,3 Miliar pada Pameran di Italia
Salah satunya kematian seorang bocah lelaki
berusia 14 tahun bernama Giuseppe Di Matteo, yang dibunuh dan dilarutkan dalam
asam.
Remaja itu dibunuh karena ia adalah putra dari
seorang informan mafia.
Brusca memberikan informasi kepada para
penyelidik tentang beberapa serangan mematikan yang dilakukan Cosa Nostra pada
1980-an dan 1990-an.