WahanaNews.co | Bernard
Madoff, dalang di balik skema Ponzi terbesar dalam sejarah, wafat di usia 82
tahun. Sempat dipuji sebagai ikon Wall
Street, mantan Kepala Nasdaq ini terungkap telah menipu investor sekitar US$ 65
miliar pada saat penangkapannya di tahun 2008.
Baca Juga:
Ivan Gunawan Penuhi Panggilan Bareskrim Polri
Biro Penjara Federal mengkonfirmasi kematian Madoff pada
hari Rabu (14/4). Dia meninggal di Federal Medical Center di Butner, North
Carolina. Biro tersebut tidak merinci penyebab kematian, dengan mengatakan
dalam sebuah pernyataan bahwa itu akan ditentukan oleh pemeriksa medis.
Kematian Madoff terjadi sekitar 12 tahun setelah hukuman
penjara 150 tahun yang berasal dari tuduhan penipuan yang menipu ribuan
investor dari sekitar US$ 65 miliar dalam pengembalian dana yang dijanjikan
atas US$ 20 miliar yang diinvestasikan selama bertahun-tahun.
Pada Februari 2020, dia sempat meminta pembebasan lebih
awal, dengan alasan penyakit ginjal stadium akhir yang ia derita.
Baca Juga:
Permohonan Penyitaan 20 Kg Emas Korban Skema Ponzi Rp 1 Triliun Dikabulkan PN Tangerang
Korbannya termasuk dari nama-nama yang terkenal seperti
Steven Spielberg, aktor Kevin Bacon dan Kyra Sedgwick, pemilik New York Mets
Fred Wilpon dan Saul Katz dan pewaris L'Oreal Liliane Bettencourt. Para
investor kecil yang menginvestasikan dana pensiun dan tabungan hidup mereka pun
ada dalam daftar korban penipuan Madoff.
"Karena skema ini berapa lama berlangsung, itu
benar-benar menghancurkan begitu banyak korban," kata Matthew L. Schwartz,
mantan asisten pengacara A.S. untuk Distrik Selatan New York yang memimpin
penyelidikan Bernard L. Madoff Investment Securities seperti dikutip Nbcnews,
Kamis (15/4).
"Ada begitu banyak orang yang secara efektif
memperlakukan dia seperti bank dan menyimpan seluruh tabungan mereka di situ.
Jadi ketika semuanya terungkap sebagai tipuan, orang tidak dapat menjalani
hidup mereka lagi," kata Schwartz.
Korban hingga tidak bisa membayar uang sekolah juga membayar
hipotek mereka. "Ada begitu banyak kisah memilukan tentang orang-orang
yang mengira mereka memiliki simpanan materi, dan akan dapat dana ketika
pensiun, ternyata sebaliknya mereka akhirnya menjadi tunawisma," kata
Schwartz.
Seperti semua skema Ponzi, Madoff menggunakan uang dari
investor baru untuk melunasi investor yang lebih lama. Sebagian dana diambil
untuk mendukung gaya hidupnya yang mewah. Skema ini bisa berlangsung hampir
tanpa batas waktu dalam teori, selama cukup banyak investor baru yang masuk
melalui perantara dan perusahaan kecil yang sama-sama dibutakan oleh reputasi
perusahaan Madoff.
"Orang-orang dilatih untuk memikirkan skema Ponzi yang
menjanjikan pengembalian 50% sebulan, tetapi Madoff tidak melakukannya,"
kata Diana B. Henriques, penulis "Wizard of Lies," sebuah buku
tentang skandal yang dibuat menjadi Film HBO 2017 dibintangi oleh Robert De
Niro sebagai pemodal. [qnt]