WahanaNews.co | Jenderal militer yang melakukan kudeta di Sudan, yakni Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, kian mengencangkan pengamanan menghempang protes oleh massa prodemokrasi.
Bahkan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan menunjukkan kemarahannya setelah dikecam bersama oleh dunia internasional.
Baca Juga:
TKN Prabowo-Gibran Pamer Sukses Program Makan Gratis Siswa di India dan Sudan
Pada Rabu (27/10/2021), Jenderal Abdel Fattah al-Burhan memecat 6 dubesnya atau duta besar di 6 negara yang dia tak suka karena mengecam kudeta Sudan.
Enam dubes itu yakni dubes untuk Uni Eropa, China, Qatar, Prancis, dan juga Utusan Khusus untuk Jenewa, Swiss.
Diketahui semuanya mengecam adanya kudeta militer di Sudan, dilansir Aljazeera.
Baca Juga:
Sebanyak 4,8 Juta Warga Ngungsi Akibat Bentrokan Militer Sudan dan RSF
Jenderal Abdel Fattah al-Burhan sendiri sejak awal selalu bersikeras bahwa kudeta yang dia lakukan adalah demi menghindari terjadi perang sipil.
Walau data-data media menunjukkan bahwa petinggi militer memang sejak lama membuat daftar pejabat dan tokoh politik yang akan dipenjarakan dan benar ditahan setelah kudeta berhasil.
Sementara pada Rabu, Uni Afrika juga sudah mengumumkan keputusan membekukan sementara keanggotaan Sudan dari blok itu hingga transisi kekuasaan mulus.