WahanaNews.co | Pasukan Ukraina di Mariupol menyebut sedang menghadapi hari-hari terakhir.
Hal ini menyusul dengan ultimatum Rusia yang menjatuhkan waktu tempo agar Ukraina segera menyerah.
Baca Juga:
Rusia Angkut Baja dari Kota Mariupol, Ukraina: Penjarahan!
Dikutip dari Aljazeera.com pada Rabu (20/4/2022), Rusia menjatuhkan ultimatum kepada pasukan Ukraina di Mariupol.
Ultimatum itu meminta agar pasukan Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja di Mariupol meletakkan senjata mereka.
Rusia juga menawarkan gencatan senjata di area fasilitas Azovstal.
Baca Juga:
Si Tajir Pemilik Pabrik Baja Mariupol Tuntut Rusia Rp 292 T
Bahkan Moskwa kembali menetapkan jatuh tempo baru agar pasukan Ukriana segera menyerah.
Atas kondisi ini, Komandan marinir Ukraina, Serhiy Volyna menyebut dirinya dan pasukannya menghadapi hari-hari terakhir di Mariupol.
Marinir Ukraina itu diketahui terperangkap di pabrik Azovstal.
Diketahui, pabrik itu merupakan sebuah pabrik besar dengan terowongan bawah tanah yang mana para pembela Ukraina diserang oleh para pejuang Rusia.
Ia lantas meminta bantuan persenjataan dari para pemimpin Barat.
Hal ini sebagai upaya agar kota pelabuhan yang strategis itu tidak jatuh di tangan Rusia.
Sementara itu, Ukraina telah menyetujui pembukaan rute kemanusiaan yang aman oleh Rusia.
Hal ini sebagai langkah kemanusiaan agar warga sipil dapat melarikan diri dari Mariupol.
Terkait bantuan persenjataan, sejumlah negara Barat menjanjikan bantuan militer.
Di antaranya Amerika Serikat, Kanada, Inggris dan Jerman.
Pasokan persenjataan itu bakal membantu Ukraina di tengah serangan Rusia di wilayah Donbas timur. [gun]